BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Kasus Covid-19 di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terus mengalami peningkatan yang signifikan. Dalam sehari, Minggu (8/11) ada penambahan sebanyak 22 kasus baru. Sehingga jumlah totalnya naik menjadi 252 kasus.
“Kasus konfirmasi di Kabupaten Ciamis bertambah. Hari ini ada sebanyak 22 orang warga Ciamis terkonfirmasi Covid-19,” kata Kabid Penyakit Menular Dinkes Ciamis, dr Bayu Yudiawan.
Bayu menjelaskan, kasus penambahan Covid-19 hari ini terdiri dari, 12 orang asal Kecamatan Ciamis, 2 orang dari Kecamatan Baregbeg, 6 orang dari Kecamatan Rajadesa, 1 orang dari Kecamatan Cihaurbeuti dan 1 orang lagi dari Kecamatan Panjalu.
Lebih lanjut Bayu menjelaskan, untuk klaster penambahan terkonfirmasi yaitu, 2 orang dari Panjalu dan Cihaurbeuti terkonfirmasi dari RSUD Ciamis. 6 orang dari Rajadesa adalah kontak erat dari pasien terkonfirmasi Covid-19 yang meninggal dunia sebelumnya berasal dari keluarga dan tetangga.
Sedangkan untuk 7 orang dari Kecamatan Ciamis adalah kontak erat dari kondektur yang terkonfirmasi ketika berobat ke puskesmas dengan gejala Influenza Like Illnesss (ILI). 2 orang dari RSUD riwayat terkonfirmasi dari kunjungan berobat karena gejala ILI dan 2 orang dari Kecamatan Baregbeg merupakan kontak erat dari tenaga kesehatan yang merupakan keluarganya.
“Influenza Like Illnesss (ILI) merupakan Keluhan seperti influenza seperti batuk pilek demam nyeri tenggorokan, hilang penciuman, lemas tapi dengan riwayat spesifik seperti riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi atau riwayat lain yg mengarah ke arah paparan Covid-19,” jelasnya.
Sementara itu, terkait penanganan yang terkonfirmasi positif tanpa gejala atau OTG, Bayu menerangkan, untuk OTG masih mengandalkan isolasi mandiri dengan melakukan survei epidemiologi.
“Menurut kajian epidemiologi dari tim teknis memang merekomendasikan untuk isolasi terpusat,” ungkapnya.
Bayu menambahkan, pihaknya telah menyampaikan opsi ke BPBD yang kemudian disampaikan ke BNPB terkait isolasi terpusat yang diserahkan ke Kabupaten/Kota.
“Kita telah menyampaikan ospi ke BPBD dan espon dari BNPB tekait isolasi terpusat diserahkan ke Kabupaten/Kota. Opsi lainnya dari konsep edaran Mendes tentang Desa tanggap Covid-19 bisa dilakukan per Desa atau bisa terpusat di Kecamatan dengan cost sharing antar Desa termasuk SDM-nya” pungkasnya.