PASUNDANNEWS.COM, BANDUNG – Adanya upaya mempengaruhi pemikiran masyarakat bahwa Pemilu 2019 dilaksanakan dengan curang dan tidak adil. Berikutnya dilakukan upaya untuk menggugah naluri gerak masyarakat untuk melakukan tindakan protes atas opini yang dibentuk ini dengan wujud aksi dan demonstrasi. Dengan harapan gerakan ini membesar dan menggelinding untuk mendeligitimasi Pemilu 2019. Sehingga ada kekacauan dan ketidakkondusifan pada kehidupan masyarakat.

Demonstrasi dan aksi memang diperbolehkan dalam undang-undang.  Namun, jika hal ini dilandasi dengan berita bohong (hoax), emosi, dan fitnah, yang dilakukan karena tidak menerima hasil pemilu, ini tidak bisa dibenarkan dan perlu dicegah dengan cara membentuk pemikiran dan opini yang benar, valid, dan faktual pada pikiran masyarakat agar tidak mudah dipengaruhi, sehingga kondisi kehidupan berbangsa dan bernegara tetap berjalan aman, damai, dan menerima dengan tulus, ikhlas, dan legowo terhadap hasil resmi pemilu 2019.

Generasi muda sebagai kelompok masyarakat yang masih jernih dan objektif, perlu dijaga dari upaya kelompok yang ingin mempengaruhi. Selain itu, suara generasi muda juga diperlukan untuk mendamaikan situasi. Maka pada momentum Bulan Ramadhan merupakan momentum yang tepat untuk menyuarakan semangat persatuan kesatuan, perdamaian, serta meredam segala bentuk sifat emosional.

selaku generasi milenial Kami menghimbau para elit politik untuk lebih dewasa dalam menyikapi hasil pemilu, Kami menuntut para elit politik memberi ruang untuk kami sebagai generasi bangsa dalam membangun Indonesia, Kami menuntut kepada seluruh pihak agar tetap menjaga kondusifitas negeri, Kami menyatakan diri jauh lebih dewasa dibandingkan para generasi lanjut yang tidak siap menerima hasil dari putusan KPU, Kami generasi milenial siap menjadi garda terdepan dalam menjaga keutuhan NKRI.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini