Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Foto/Istimewa.

BERITA JABAR, PASUNDANNEWS.COM – Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat pastikan bahwa arus balik sejauh ini masih berjalan lancar.

Sebelumnya, Jawa Barat telah berupaya mengantisipasi arus balik dan ancaman yang menyertainya.

Yaitu, penyebaran Covid-19, serta gelombang pendatang dari desa atau urbanisasi.

Melansir laman Bisnis, Jum’at (6/5/2022), mengenai izin mudik dari Pemerintah Pusat, untuk kali pertama dalam tiga tahun pandemi membawa konsekuensi serius.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan arus balik di Jabar, masih dalam situasi terkendali hingga Kamis (5/5/2022) malam.

Semua pihak mulai dari kepolisian, dinas perhubungan, dan pemda kabupaten/kota, serta pemangku kebijakan lain telah melakukan tugasnya sesuai dengan skenario.

“Alhamdulillah arus balik di Jabar relatif lancar, saya kira berkat dari berbagai upaya yang dilakukan, yakni pemberlakuan satu arah kendaraan di jalan tol. Lalu contra flow juga relatif berhasil,” ujar Ridwan Kamil.

Hal yang menjadi fokus Jabar saat ini adalah pergerakan wisatawan lokal dan luar, selain sebagai daerah perlintasan juga sebagai tujuan pariwisata.

“Fokus kami sekarang penanganan wisata. Karena jutaan orang bisa jadi berpikiran sama. Setelah Idulfitri, ya ke mana lagi selain wisata. Semua tempat wisata diminta mengetatkan skrining pengunjung. Dengan aplikasi PeduliLindungi, untuk antisipasi Covid-19,” tegas Ridwan Kamil.

Ia mengungkapkan, vaksinasi ketiga atau booster di Jabar sudah sesuai target yang direncanakan, meski demikian, tak boleh ada perlambatan bahkan harus lebih cepat.

“Vaksinasi terutama vaksin booster terus digenjot, hingga kini di Jabar booster sudah di atas 30 persen,” jelas Ridwan Kamil.

Dengan mobilitas dan aktivitas para pemudik, Kang Emil, sapaan akrabnya, berharap tidak ada peningkatan kasus Covid-19 seperti tahun-tahun sebelumnya.

“Sampai hari ini saja berdasarkan data (BOR) di rumah sakit hanya 0,8 persen, kasus per hari hanya di bawah 40-an. Semoga jika setelah arus balik nanti datanya relatif sama dengan hari ini. Hal itu menunjukkan pandemi sudah berubah menjadi endemi,” katanya.(Herdi/PasundanNews.com)