Bandung, Pasundannews – Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM Terbatas) mendapat pengawasan ketat dari Komite Kebijakan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Bandung.
Wali Kota Bandung Oded M. Danial mewanti-wanti agar pemenuhan daftar periksa standar protokol kesehatan di laksanakan secara teliti.
“Kesiapan mereka tetap di survei lagi. Mana yang sudah siap atau yang belum sesuai prokes yang ada. Di sesuaikan secara bertahap. Sekolah yang belum lolos, kita minta supaya mempersiapkan diri,” ucap wali kota usai menggelar rapat terbatas bersama jajaran Forkopimda di Balai Kota Bandung, Senin (31/5/2021).
Wali kota meminta, Dinas Pendidikan dan Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan sebagai tim teknis di lapangan memeriksa kesiapan secara ketat. Sehingga bisa meminimalisir terjadinya potensi transmisi.
“Dinas terkait dan satgas di lapangan tetap mengadakan simulasi. Jadi bisa di ketahui mana yang siap atau mana yang belum,” tuturnya.
Wali kota menuturkan, PTM Terbatas bakal di coba dengan menyertakan siswa sekitar 30 persen dari kapasitas ruangan. Selanjutkan akan bertambah jika berjalan sesuai skema.
Namun, sambungnya, hal yang tak kalah penting dalam pelaksanaan PTM Terbatas adalah, adanya persetujuan orang tua sebagai syarat utama. Apabila orang tua keberatan, boleh tidak menyertakan anaknya dalam proses PTM Terbatas.
“Anak-anak sekolah rencananya maksimal 30 persen dari kapasitas ruangan. Dengan catatan, orang tua mengizinkan dan harus menyertakan pernyataan tertulis. Kalau tidak mengizinkan, tidak apa-apa nanti tetap ikut PJJ,” ungkapnya.
Persiapan lainnya, wali kota menyebutkan, saat ini proses vaksinasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK) untuk dosis pertama sudah mencapai 36.526 orang. Sedangkan pemberian dosis kedua telah dilakukan kepada 33.342 orang.
“Alhamdulillah dosis pertama sudah 100 persen. Untuk dosis kedua sudah 92,18 persen. Insyaallah yang belum sisanya masih berlanjut di puskesmas masing-masing,” katanya.