Yayasan Seni Asta Mekar Tasikmalaya menggelar Workshop Angklung dalam rangka Hari Angklung Sedunia tahun 2022. Foto/Istimewa

BERITA TASIKMALAYA, PASUNDANNEWS.COM – Workshop Angklung digelar Yayasan Seni Asta Mekar Tasikmalaya di Ruang Ide Jl. KHZ Mustofa No. 318 Yudanegara, Cihideung, Kota Tasikmalaya.

Kegiatan tersebut diselenggarakan dalam rangka Memperingati Hari Angklung se Dunia ke-12, pada Minggu (30/10/2022).

Mengusung tema ‘Saketuk Nada, Samiuk Raga, Angklung Nu Sarerea’, kegiatan dilaksanakan Asta Mekar bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemdikbudristek melalui Program Dana Indonesia.

Dalam hal ini, Ketua pelaksana Workshop Seni Angklung (SenAng) Riki Muhammad Hamzah mengatakan, kegiatan ini adalah bagian dari rangkaian kegiatan menuju Hari Angklung se-Dunia yang ke-12 pada 16 November 2022 mendatang.

“Kegiatan ini dilakukan menimbang minimnya minat Peserta Didik dan Perhatian Pemerintah di Tasikmalaya terhadap KESENIAN ANGKLUNG,” kata Riki, Rabu (2/11/2022).

Riki menjelaskan, kesenian khas Jawa Barat ini sudah diakui oleh UNESCO pada tahun 2010.

Angklung masuk dalam ‘Warisan Budaya Takbenda’ atau ‘Representative List Of Intangible Cultural Heritage Of Humanity’.

“Tentu, sudah menjadi kewajiban generasi muda untuk melestarikannya,” ujarnya.

Sebelum pendemi Covid-19, Yayasan Asta Mekar secara konsisten menggelar kegiatan-kegiatan untuk melestarikan seni musik bambu.

Dari roadshow ke sekolah-sekolah, menggelar pagelaran calung renteng, komunikasi lintas komunitas seni dan budaya, Workshop Angklung dan rangkaian kegiatan lainnya untuk menyambut kegiatan Angklung Day.

Pasca pandemi, Asta Mekar kembali melaksanakan rangkaian kegiatan. Melalui sejumlah program kerja berkala tersebut diharapkan dapat secara masif menumbuhkan rasa memiliki dan kebanggaan terhadap budaya untuk generasi muda, khususnya seni musik bambu.

“Alhamdulillah peserta workshop yang hadir pada kesempatan ini sebanyak 50 orang yang didominasi oleh mahasiswa dan mahasiswi dari universitas di sekitar Tasikmalaya,” ungkap Riki.

Workshop Angklung dan Rangkaian Kegiatan

Workshop SenAng dilaksanakan selama dua hari pada Sabtu dan Minggu tanggal 29-30 Oktober 2022.

Adapun materi yang disampaikan pada kegiatan Workshop SenAng mengenai Angklung disampaikan oleh Yudhistira Rejki Firdaus, S.Pd, M.Sn.

Mengenai sejarah angklung, cara bermain angklung, tangga nada pada angklung, nomor angklung dan cara pendistribusian angklung dalam suatu pagelaran.

Kemudian materi tentang Spirit Kebudayaan di sampaikan oleh narasumber dari Dewan Kesenian Kota Tasikmalaya Budi Riswandi, S.Pd, M.Pd.

Terkait kondisi kehidupan hari ini, dimana manusia tengah dijajah oleh informasi yang tersebar di media sosial secara masif dan tajam.

Pada kesempatan tersebut Budi menyampaikan, kegiatan seperti ini harusnya lebih sering digaungkan agar generasi muda atau kaum milenial minimal ikut andil dalam pelestarian angklung itu sendiri.

Peserta workshop SenAng (Seni Angklung), Abiyan Septian Syah mengaku sangat antusias dengan adanya kegiatan workshop SenAng.

“Kami semakin tersadar betapa banyak nilai-nilai penting yang kami bisa didapatkan dari bermain angklung,” ungkap Abiyan yang juga sebagai Ketua Sanggar Seni Katumbiri Universitas Siliwangi (Unsil).

Sementara itu Ketua Yayasan Asta Mekar Tomi Ahmad Saputra selaku mengungkapkan, kegiatan ini diharapkan dapat menjadi kesesuaian dengan makna Angklung yaitu “Buana Nyungcung (Mengingat Sang Pencipta), Buana Panca Tengah (Keselarasan Harmoni dan Keseimbangan) dan Buana Larang (Pijakan dan Pedoman)”.

“Hasil yang diharapkan dari tujuan kegiatan SenAng ini masyarakat tasikmalaya khususnya dan umumnya Indonesia menjadi “Sadar, Mau, Mampu, Bertahan dan Berkembang” untuk Kemajuan Kebudayaan Indonesia,” tukas Tomi. (Herdi/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakPorprov XIV Jabar 2022, BPKD Ciamis Akan Bentuk Tim Optimalisasi Pajak Daerah
Artikulli tjetërPorprov Jabar 2022, Tim Voli Ciamis Melaju ke Semi Final Usai Kalahkan Bogor