BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Pawai alegoris dalam rangka memeriahkan HUT ke-80 Kemerdekaan RI di Kota Banjar yang biasanya menjadi magnet antusiasme warga, tahun ini dinilai lesu dan minim kemeriahan, Sabtu (23/8/2025).
Masyarakat pun menyuarakan kekecewaannya atas pelaksanaan yang dianggap terlalu dipaksakan dan tidak maksimal.
Kegiatan yang menjadi agenda tahunan dan selalu ditunggu masyarakat Banjar Patroman ini hanya diikuti 72 peserta yang terdiri dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD), komunitas, desa, kelurahan, serta sekolah. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Tak hanya itu, para peserta juga dibatasi hanya menggunakan satu kendaraan hias saja. Padahal, dalam pawai tahun-tahun sebelumnya, peserta diberikan ruang lebih untuk berkreasi dan menampilkan keunikan masing-masing. Hal ini membuat tampilan pawai terlihat kurang bervariasi dan monoton.
Baca Juga : Turnamen Olahraga Antar Sekolah di Kota Banjar Berujung Tawuran
“Biasanya rame banget, namun sekarang kayak cuma lewat aja, cepet selesai,” ungkap Siti Aminah (43), warga Kelurahan Hegarsari yang menyempatkan diri datang bersama anak-anaknya.
Pawai yang biasanya digelar pagi hari, kini dilaksanakan pada pukul 14.00 WIB, di bawah terik matahari yang menyengat.
Kondisi ini makin memperkuat rasa tidak nyaman bagi para penonton maupun peserta pawai. Banyak warga yang memilih berteduh dan bahkan meninggalkan lokasi sebelum pawai berakhir.
Lebih mengecewakan, pawai tahun ini nyaris tanpa sentuhan seni dan budaya lokal. Tidak tampak penampilan drumband, kesenian tradisional, maupun hiburan rakyat yang biasanya menjadi daya tarik utama.
“Ini bukan pawai seperti biasanya, kesannya kaya formalitas aja,” ujar Rendi (27), penonton asal Doboku.
Warga menyebut bahwa pihak penyelenggara berdalih bahwa keterbatasan anggaran menjadi penyebab utama kurang maksimalnya pelaksanaan pawai tahun ini.
Namun, bagi sebagian warga, alasan tersebut tidak cukup untuk menutupi rasa kecewa.
Pawai alegoris semestinya menjadi ruang ekspresi budaya dan kegembiraan rakyat dalam merayakan kemerdekaan.
Dengan kondisi yang terjadi tahun ini, warga berharap agar pemerintah Kota Banjar dapat melakukan evaluasi menyeluruh dan kembali menghadirkan semangat pesta rakyat yang sebenarnya di tahun depan.
(Hermanto/PasundanNews.com)