Doni Irawan (kanan) Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Banjar saat berada di stand Lapas Banjar dalam sebuah event di Terminal tipe A, Kota Banjar. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Banjar terus menunjukkan kreativitas dan produktivitas melalui berbagai kegiatan kerja, mulai dari pertanian, perikanan, hingga usaha mikro kecil menengah (UMKM).

Di bawah bimbingan Doni Irawan, selaku Kepala Sub Seksi (Kasubsi) Kegiatan Kerja, hasil karya mereka kini tidak hanya untuk kebutuhan internal, tetapi juga dijual untuk umum.

Lapas Banjar memiliki lahan pertanian dan kolam perikanan yang dimanfaatkan maksimal oleh warga binaan.

Jenis tanaman yang dibudidayakan meliputi sayuran seperti jangkung, tomat, cabai rawit, sawi, dan berbagai tanaman lainnya.

Sementara itu, sektor perikanan fokus pada budidaya ikan lele yang diolah menjadi produk lele marinasi.

“Kami memanfaatkan lahan yang ada untuk mengembangkan potensi para warga binaan. Ini bukan hanya kegiatan iseng, tapi juga pembekalan keterampilan,” ujar Doni Irawan saat ditemui di Terminal Banjar dalam sebuah acara UMKM, Senin (22/9/2025).

Baca Juga :Pra Ujian Kenaikan Tingkat, Dojo Jagabaya BKC Kota Banjar Gelar Latihan Gabungan di CFD

Selain pertanian dan perikanan, warga binaan juga menghasilkan produk kerajinan tangan, salah satunya piring lidi yang dikerjakan secara manual.

Produk-produk ini dipamerkan dan dijual dalam berbagai event di Kota Banjar, termasuk pameran UMKM dan bazar lokal.

Tak hanya itu, Lapas Banjar juga mulai dikenal dengan produk olahan makanan ringan seperti keripik singkong. Produk ini menjadi salah satu favorit masyarakat dan sering habis terjual saat mengikuti event.

“Setiap kali ikut event, rata-rata kami bisa menjual hingga 50 paket produk,” imbuh Doni.

Partisipasi Lapas Banjar dalam berbagai kegiatan kota menjadi bukti bahwa warga binaan mampu berkontribusi positif kepada masyarakat. Hal ini juga menjadi langkah strategis untuk mengubah stigma negatif terhadap narapidana.

“Kami ingin warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tapi juga mendapatkan keterampilan yang berguna setelah mereka bebas nanti,” pungkas Doni.

Ke depan, pihaknya berharap dapat terus mengembangkan potensi ini agar lebih banyak warga binaan yang terlibat dan mandiri.

(Hermanto/PasundanNews.com)