Warga Lembur Kaulinan Cibunar, Desa Sukajadi, Sadananya, Kabupaten Ciamis kembali melaksanakan tradisi unik pembungkusan daging kurban menggunakan daun jati, Jumat (6/6/2025). Foto/PasundanNews.com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Warga Lembur Kaulinan Cibunar, Desa Sukajadi, Sadananya, Kabupaten Ciamis kembali melaksanakan tradisi unik pembungkusan daging kurban menggunakan daun jati, Jumat (6/6/2025).

Tradisi ini telah memasuki tahun kelima dan dilakukan sebagai bagian dari komitmen warga terhadap pelestarian lingkungan sekaligus penguatan budaya lokal.

Penggiat Sakola Motekar, Deni Weje mengatakan, proses pembungkusan daging kurban dilakukan secara bergotong royong setelah penyembelihan hewan kurban.

Ia menuturkan, daun jati dipilih bukan hanya karena nilai tradisionalnya, tetapi juga karena manfaat ekologis dan kesehatannya.

Baca Juga :Sidak Gudang Pupuk di Ciamis, Herry Dermawan Pastikan Kebutuhan Pupuk untuk Petani Terpenuhi

“Daun jati memberikan kelembaban alami pada daging, memiliki sifat antibakteri, memberi aroma khas, dan yang terpenting, tidak meninggalkan residu karena mudah terurai,” jelas Deni.

Deni meneruskan, daging yang telah dibungkus daun jati kemudian diikat menggunakan tali berbahan bambu.

Selanjutnya, daging kurban yang sudah dibungkus kemudian dibagikan kepada warga sekitar dengan menggunakan nyiru atau sair wadah tradisional dari bambu.

“Jadi, seluruh proses mulai dari membungkus hingga distribusi dilakukan tanpa menggunakan kantong plastik sama sekali,” katanya.

Baca Juga :Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Pemkab Ciamis Gelar Aksi Pungut Sampah di Pasar Manis dan Terminal

Tradisi ini tidak hanya selaras dengan Perbup Ciamis No.27 Tahun 2021 dan Surat Edaran Menteri LH No. 04 Tahun 2025 tentang pengurangan penggunaan kantong plastik, tetapi juga lahir dari inisiatif masyarakat sendiri.

“Kami menjalankan ini murni dari hasil riungan (musyawarah) dan kesadaran warga. Tidak ada plastik, semua alami,” tegas Deni.

Selain sebagai bentuk pelestarian budaya, kegiatan ini juga menjadi bentuk partisipasi warga memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada 5 Juni.

Ade Ridwan Mustopa, salah satu pegiat lingkungan dari Bank Sampah Ciamis berharap tradisi ini bisa menjadi inspirasi nyata bagi masyarakat luas.

“Ini aksi nyata sekaligus selebrasi kami terhadap lingkungan. Kami ingin memberi contoh bahwa pelestarian tradisi bisa sekaligus menjaga alam,” ujarnya.

Dengan konsistensi yang telah berlangsung selama lima tahun, tradisi ini menjadi simbol harmonisasi antara kearifan lokal dan kepedulian lingkungan, serta kontribusi nyata warga Ciamis terhadap pembangunan berkelanjutan berbasis budaya.

(Hendri/PasundanNews.com)