Satpol PP Kabupaten Ciamis melakukan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di area yang tidak diperuntukkan, khususnya di sekitar Jalan Mr. Iwa Kusuma Sumantri, Kelurahan Kertasari. Foto/Istimewa

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berjualan di area yang tidak diperuntukkan, khususnya di sekitar Jalan Mr. Iwa Kusuma Sumantri, Kelurahan Kertasari, Kecamatan Ciamis, masih menjadi permasalahan yang perlu ditangani serius.

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Ciamis terus melakukan upaya penertiban dengan mengedepankan pendekatan humanis.

Baca Juga :Jajaki Komunikasi Politik, Dafid Firdaus Sampaikan Keseriusan Pengisian Jabatan Wabup Ciamis

“Patroli rutin dilakukan agar area publik tetap tertib, tanpa mengabaikan sisi kemanusiaan para pedagang,” ujar Kepala Satpol PP Ciamis, Ega Anggara Alkautsar, Selasa (23/9/2025).

Ia menyampaikan bahwa setelah resmi dilantik jadi Kastpol PP Ciamis pada pekan lalu, ia langsung turun bersama anggota untuk memantau kondisi lapangan.

Menurut Ega, perlunya penertiban yang dilakukan secara persuasif agar para PKL memahami bahwa kawasan sekitar Islamic Center bukan lokasi yang diperuntukkan bagi aktivitas jual beli.

Baca Juga :Rakor SDM PKH Ciamis, Kadinsos Sebut Pendamping sebagai Garda Terdepan Pelayan Sosial

“Kami bersama anggota turun langsung untuk berdialog dengan para PKL, khususnya yang berjualan di sekitar Islamic Center. Lokasi tersebut memang bukan untuk usaha,” ungkapnya.

Ega menambahkan, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas UMKM dan Perdagangan Kabupaten Ciamis untuk tindak lanjut berupa pembinaan.

“Setelah pemberitahuan persuasif, kami akan melakukan koordinasi lebih lanjut. Beberapa koordinator PKL juga akan dipanggil untuk mencari solusi bersama,” jelasnya.

Salah satu Koordinator PKL di Area Islamic Center, Endang menyampaikan terdapat sekitar 30 pedagang yang terdata, meski hanya sekitar 15 orang yang berjualan aktif setiap hari.

“Semoga ada solusi terbaik agar kami tetap bisa berjualan. Karena mayoritas dari kami tidak memiliki usaha lain,” harapnya.

(Pepi Irawan/PasundanNews.com)