PASUNDANNEWS.COM – Tampon umumnya harus diganti setiap 4-8 jam agar tidak menimbulkan infeksi saat menstruasi.
Namun, wanita asal Massachusetts, Amerika Serikat (AS) malah tak sengaja meninggalkan tampon dalam vaginanya selama dua tahun, mengutip CNN Indonesia, Selasa (27/12/2022),
Hal ini terjadi pada Melanie Galeaz (22). Ia membagikan pengalaman mengerikannya ini melalui sebuah video di platform TikTok.
Mulanya ia mengalami rasa sakit di bagian organ intimnya. Tak cuma itu, area kemaluannya juga kerap mengeluarkan bau tak sedap.
Awalnya Galeaz menduga dirinya mengidap penyakit Lyme. Nama terakhir merupakan infeksi bakteri yang ditularkan melalui gigitan kutu.
Galeaz sendiri memiliki riwayat pernah digigit oleh kutu rusa penyebab Lyme sebelumnya.
Dua tahun berjalan, rasa sakit di organ intimnya tak kunjung hilang. Galeaz memutuskan untuk mendatangi dokter kandungan.
Hasilnya, dokter menemukan adanya tiga buah tampon yang tersangkut di bawah leher rahim Galeaz. Saat tampon dikeluarkan, Galeaz meringis kesakitan.
“Saya tidak tahu sudah berapa lama [tampon-tampon itu] berada [di leher rahim],” ujar Galeaz, mengutip New York Post.
Dari sana, dokter pun mendiagnosis Galeaz menderita kondisi serius yang dinamai toxic shock syndrome (TSS).
Mengutip Mayo Clinic, TSS merupakan komplikasi langka yang mengancam jiwa dari beberapa jenis infeksi bakteri.
Kondisi ini bisa berakibat fatal dan disebabkan oleh strain bakteri Staphylococcus tertentu yang masuk ke dalam tubuh dan melepaskan racun berbahaya.
Kondisi TSS biasanya terkait dengan penggunaan tampon. Namun, kondisi ini juga dapat terjadi jika bakteri masuk ke dalam tubuh melalui luka terbuka.
Biasanya, TSS ditandai dengan beberapa gejala seperti demam yang muncul tiba-tiba, tekanan darah rendah, muntah atau diare, ruam, nyeri otot, kemerahan pada mata, kejang, dan sakit kepala.(Herdi/PasundanNews.com)