BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Sebanyak 1.500 siswa jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) mendapat beasiswa dari Pemeritah Daerah (Pemda) Ciamis.
Siswa yang mendapat beasiswa masing-masing sebesar Rp 750 ribu merupakan program bantuan siswa miskin (BSM) tahun 2022.
Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya pun menyerahkan langsung kepada 10 orang perwakilan siswa SMP bertempat di Joglo Pendopo Ciamis, Kamis (29/12/2022).
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Wakil Bupati Ciamis, Yana D Putra, Sekda H Tatang dan Kepala Diskdik Ciamis, Asel Saeful Rahmat.
Bupati Ciamis menyampaikan beasiswa tersebut dapat menjadi motivasi para siswa untuk terus semangat melanjutkan sekolah.
“Sebagai motivasi atau kadeudeuh dari Pemda untuk tetap bisa melanjutkan sekolah dan tidak sampai putus atau drop out,” ucapnya.
Ia juga berharap dengan beasiswa tersebut dapat meningkatkan angka rata-rata sekolah para siswa dan siswi Kabupaten Ciamis.
Herdiat megungkapkan, pada dasarnya pihaknya ingin memberikan lebih banyak beasiswa, namun keterbatasan dan kemampuan anggaran.
“Kami ingin lebih banyak lagi dalam memberikan beasiswa, tapi kemampuan APBD saat ini terbatas dan sedang dalam keadaan sulit,” ungkapnya.
Meski begitu Ia berharap batuan beasiswa tersebut dapat memberikan motivasi bagi siswa untuk lebih semangat dalam belajar.
Bupati menyatakan, ke depan bantuan beasiswa tersebut bisa merata ke setiap jenjang pendidikan, termasuk kepada para santri yang berprestasi.
“Do’akan saja mudah-mudahan kedepan APBD nya makin kuat dan stabil sehingga beasiswanya bisa lebih banyak lagi,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Disdik Ciamis, Asep Saepul Rahmat menyampaikan tujuan pemberian beasiswa tersebut.
Ia mengatakan bantuan beasiswa tersebut untuk meningkatkan pemerataan dalam kesempatan memperoleh pendidikan bagi lapisan masyarakat Kabupaten Ciamis.
Selain itu juga sebagai wujud penanggulangan kemiskinan terutama bagi siswa rawan drop out
tingkat SMP
Baik sekolah negeri maupun sekolah swasta dari keluarga tidak mampu.
Sehingga nantinya harapkan dapat peningkatan mutu serta relevansi dan efisiensi tata kelola pendidikan.
“Mengurangi hambatan siswa dari keluarga kurang mampu dalam mengakses layanan pendidikan” jelasnya. (Hendri/PasundanNews.com)