Taman Karya Anak di Sakola Motekar, Lembur Kaulinan Cibunar, Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya Kabupaten Ciamis. Foto/Hendri.PasundanNews.com

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Dalam upaya mengisi liburan sekolah dengan kegiatan yang edukatif dan bermakna, Sakola Motekar atau Lembur Kaulinan Cibunar Ciamis kembali menyelenggarakan Taman Karya Anak edisi kelima.

Kegiatan tahunan ini menjadi ruang ekspresi kreatif bagi anak-anak sekaligus sarana edukasi sosial yang menyenangkan.

Tahun ini, Taman Karya Anak mengangkat isu perlindungan anak sebagai tema utama. Sebagai bentuk kampanye kesadaran, setiap pagi anak-anak diajak menyanyikan lagu berjudul “Ku Jaga Diriku”.

Lagi ini sebagai lagu edukatif yang mengajarkan pentingnya mengenali batasan tubuh, memahami sentuhan tidak pantas, serta keberanian untuk berkata ‘tidak’ dan melapor kepada orang dewasa yang dipercaya.

“Pencegahan harus dimulai dari kesadaran anak itu sendiri. Kami memilih pendekatan yang lembut dan menyenangkan lewat lagu yang dinyanyikan bersama sebelum kegiatan dimulai,” ujar Deni WeJe, pegiat Sakola Motkar, Rabu (2/7/2025).

Baca Juga :Tanah Longsor Timbun Setengah Badan Jalan Raya Kalipucang-Pangandaran, Lalu Lintas Terhambat

Taman Karya Anak di Sakola Motekar Ciamis

Deni Weje menjelaskan, kegiatan ini dinamai dengan Taman Karya Anak Edisi #5 yang dilaksanakan pada 29 Juni – 6 Juli 2025 setiap pukul 08.30 – 13.00 WIB.

Bertempat di Lembur Kaulinan Cibunar, Dusun Desa, Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, Taman Karya Anak ini dibebaskan tarif pendaftaran.

“Untuk kepesertaan sekitar 60 anak berusia 5–16 tahun, yang akan dibersamai oleh 25 orang relawan dari berbagai perguruan tinggi di Tasikmalaya dan Bandung,” ungkap Deni.

Taman Karya Anak sendiri tidak terlepas dari latar belakang yang bermula dari rasa keprihatinan atas kebiasaan liburan anak-anak yang cenderung pasif dan kurang produktif.

“Taman Karya Anak hadir sebagai ruang alternatif yang tidak hanya mendidik dan menyenangkan, tetapi juga menanamkan kepedulian sosial dan kreativitas sejak dini,” katanya.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan dibagi berdasarkan kelompok usia dan difokuskan pada proyek-proyek kerajinan dari bahan bekas.

Setiap harinya diawali dengan doa, permainan, dan dongeng, lalu dilanjutkan dengan pembuatan karya.

Gelar Karya menjadi momen puncak dari seluruh rangkaian kegiatan, menampilkan pameran dan presentasi karya anak-anak, penampilan seni, lelang hasil karya dan penyerahan sertifikat peserta.

Setiap Anak Berhak Merasa Aman dan Terlindungi

Menurut Koordinator Kegiatan Taman Karya Anak M. Rizky Ramdani menerangkan bahwa Taman Karya Anak tak hanya melatih keterampilan dan imajinasi, tetapi juga membangun nilai “Menjaga Diri, Menjaga Teman, dan Menjaga Lingkungan.”

“Lagu ‘Ku Jaga Diriku’ menjadi media penting untuk menanamkan kesadaran bahwa setiap anak berhak merasa aman dan terlindungi,” ungkapnya.

Baca Juga :Mohamad Ijudin Dorong Program Jawara Gemas sebagai Inovasi Pendidikan yang Inspiratif

Ia berharap anak-anak bukan hanya belajar membuat karya, tetapi juga memahami bahwa mereka punya hak atas tubuh dan keselamatan mereka.

Para orangtua maupun wali peserta mengapresiasi kegiatan ini. Salah satu orang tua, Ricky yang menyebut bahwa Taman Karya Anak diikuti oleh anaknya secara antusias.

“Melalui metode bermain, anak-anak bisa mempelajari segala hal dengan menyenangkan,” katanya.

Orang tua lainnya, Rahayumi menyampaikan anaknya bisa dikurangi main gadget melalui kegiatan Taman Karya Anak.

“Alhamdulillah, liburan anak saya jadi bermanfaat dan tidak melulu main HP,” ucapnya.

(Hendri/PasundanNews.com)