Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Dr. H. Asep Saeful Rahmat. Foto/PasundanNews.

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis terus mengoptimalkan pengembangan life skill atau pembelajaran berbasis keterampilan.

Pembelajaran berbasis keterampilan melalui PKBM (Pendidikan Kesetaraan Berbasis Masyarakat) pun terus dioptimalkan.

Hal tersebut sebagai salah satu upaya dalam rangka meningkatkan RLS atau rata-rata lama sekolah di Kabupaten Ciamis.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Ciamis, Asep Saeful Rahmat menerangkan hal tersebut kepada PasundanNews.com, Selasa (12/9/2023).

Asep menyebutkan, pendidikan kesetaraan berbasis keterampilan bisa turut menaikan dan meningkatkan  angka RLS.

“Pendidikan berbasis keterampilan atau life skill sangat penting. Karena nantinya setelah lulus sekolah bisa turut membuka lapangan kerja,” ujarnya.

Asep menjelaskan, pendidikan berbasis keterampilan ini pembelajarannya bersifat pengembangan life skill.

Masyarakat atau siswa nantinya lebih libatkan kepada praktik dilapangan dibanding belajar teori di kelas.

Asep mencontohkan, jika belajar tentang ilmu pengetahuan alam, siswa bisa ajak ke kolam mempelajari tentang budidaya dan observasi anatomi pada ikan.

“Siswa bisa diajak keluar untuk observasi alam. Kemudian, nanti kami turut melibatkan SKPD terkait seperi Disnakan, DKUKMP ataupun Dinas Pertanian untuk fasilitasi pembelajaran,” paparnya.

Asep menambahkan, desa-desa juga nantinya bisa turut mengembangkan potensi wilayahnya sebagai efek dari pembelajaran kontekstual tersebut.

“Efeknya bisa menguatkan potensi daerah di desa untuk menghasilkan produk. Pemdes dan Bumdes bisa bekerja sama dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

RLS di Kabupaten Ciamis Masih Rendah

Sementara itu, diketahui RLS di Kabupaten Ciamis masih rendah. Asep berharap melalui pendidikan ketrampilan tersebut bisa turut mendongkrak angka RLS.

“Pendidikan berbasi keterampilan memang sangat masyarakat butuhkan. Mengingat RLS Ciamis masih bawah rata-rata provinsi maupun nasional,” katanya.

Padahal, lanjut Asep, jika masyarakat mempunyai kemauan untuk mengikuti pendidikan kesetaraan, hal ini akan turut membantu meningkatkan usia rata-rata sekolah di Kabupaten Ciamis.

Baca Juga : Kemah Bhakti, Pendidikan Kesetaraan Turut Meningkatkan Rata-rata Lama Sekolah di Ciamis 

“RLS kita baru mencapai 8,00 tahun, sementara Jawa Barat 8,6 tahun dan nasional 8,79,” tuturnya.

Asep menegaskan, adanya pendidikan keterampilan ini bertujuan untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan masyarakat serta meningkatkan rata-rata lama sekolah.

“Selain itu, kami juga ada program IMMAS GEMAS 25+, yang diikuti 32 PKBM dan 1 SKB dengan jumlah peserta sekira 1.020 orang,” katanya.

Ia menjelaskan, untuk jumlah RLS pada saat ini sudah mencapai 8,00 dari target pada tahun 2024 tercapai 8,05 RLS.

“Semiga pada tahun yang akan datang target tersebut bisa tercapai bahkan melampaui,” katanya.

Asep juga berharap, tujuan dan cita-cita bersama pendidikan Kabupaten Ciamis semakin berkualitas lagi melalui partisipasi pembangunan pentahelix.

“Tentu dalam mewujudkannya kita perlu kolaborasi dengan prinsi pentahelix, untuk mewujudkan cita-cita bersama agar Ciamis lebih baik maju dan sejahtera,” tandasnya. (Hendri/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakBapenda Ciamis Temukan Perusahaan Nakal yang Tak Tertib Bayar Pajak Reklame 
Artikulli tjetërMilangkala Desa Bunter ke-193, Wabup Ciamis Harapkan Produktifitas Masyarakat Terus Ditingkatkan