Makin Terbang, Kasus Corona di Garut Capai 434 Per Hari
Makin Terbang, Kasus Corona di Garut Capai 434 Per Hari

Garut, Pasundannews – Virus Corona semakin mengganas  di Kabupaten Garut. Saat ini sudah lebih dari 15 ribu masyarakat Garut saat ini tercatat telah terpapar Covid-19.

Seakan menggepak sayap, kasus corona makin hari kian mengkhawatirkan. Penambahannya tidak main-main, ratusan permasalahan baru dapat di temui oleh Pemda setiap harinya semenjak awal Juni 2021 lalu.

Tercatat, pada Selasa (22/6) kemarin, Pemda melaporkan mereka mendeteksi sebanyak 434 permasalahan COVID- 19 menurut hasil penelusuran yang di lakukan oleh tim Dinas Kesehatan.

“Hasil RT PCR yang di peroleh terkonfirmasi COVID- 19 sebanyak 74 permasalahan. Sedangkan hasil pengecekan Rapid Test Antigen pada permasalahan kontak erat serta suspect positif, sebanyak 360 permasalahan. Dengan demikian, hasil verifikasi serta validasi data kasus, jumlah keseluruhan sebanyak 434,” kata Humas Satgas Penanganan COVID-19 Garut Yeni Yunita dalam penjelasan yang di rilis, Rabu (23/6/2021) siang.

Jumlah itu menggambarkan salah satu peningkatan permasalahan COVID-19 paling banyak dalam satu hari. Pasalnya, pemda juga tadinya menerangkan mendeteksi 453 permasalahan Corona baru dalam satu hari pada Selasa (15/6) lalu.

Tidak hanya mendeteksi 434 permasalahan COVID- 19 baru kemarin, Pemda pula melaporkan 11 orang masyarakat Garut meninggal akibat virus tersebut.

“Sudah di laporkan permasalahan konfirmasi positif COVID- 19 meninggal dunia sebanyak 11 orang, katanya.

Penyebaran virus COVID-19 di Garut sendiri menyeluruh di 42 kecamatan yang terdapat. Bersumber pada informasi terkini yang di rilis oleh Pemda, sampai Rabu (23/6/2021) siang ini, total terdapat 15.403 permasalahan yang terkonfirmasi.

Jumlah tersebut terdiri dari 9.791 permasalahan yang sukses sembuh dan 658 permasalahan wafat dunia. Tidak hanya itu dikala ini terdapat 4.954 permasalahan aktif yang terdapat di Garut. Terdiri dari 4.387 permasalahan isolasi mandiri dan 567 permasalahan yang menempuh isolasi di sarana kesehatan.

Artikulli paraprakBentuk Pemuda Religius Nasionalis, PRIMA DMI Jabar Gelar Diskusi Publik
Artikulli tjetërObjek Wisata di Kabupaten Bandung Boleh Beroperasi