Pelantikan Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Lafran dan Komisariat (P) Munir, Universitas Galuh Ciamis periode 2022 – 2023. Foto/Istimewa

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Universitas Galuh Ciamis periode 2022 – 2023 resmi dilantik.

Bertajuk ‘Pelantikan Raya’, bertema Optimalisasi Organisasi yang Futuristik, Bersinergi, serta Membangun Kesadaran Loyalitas Pengurus.

Kegiatan ini sekaligus menjadi pelantikan perdana dua komisariat baru di lingkup Perguruan Tinggi Universitas Galuh Ciamis.

Sebelumnya, bernama HMI Komisariat Universitas Galuh. Kini menjadi HMI Komisariat Lafran dan HMI Komisariat Persiapan (P) Munir.

Acara pelantikan dilaksanakan di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Ciamis, Sabtu (16/4/2022) dengan tetap mempedomani protokol kesehatan.

Mewakili pengurus yang dilantik, Ketua Umum HMI Komisariat Persiapan (P) Munir, Abdul Azis mengatakan acara pelantikan ini merupakan bagian dari mekanisme organisasi.

“Dengan adanya pelantikan pengurus ini, semoga dapat memberikan arah baru, gerakan baru HMI, khususnya di lingkup Universitas Galuh Ciamis,” katanya.

Azis mengungkapkan, dengan kepengurusan baru, pihaknya akan menjalankan roda organisasi dengan penuh amanah dan tanggungjawab.

Selain itu, dengan semangat yang baru, menurutnya kader HMI harus menyikapi problematika masalah keumatan dan bangsa yang terjadi sekarang ini.

“Demi mewujudkan tujuan HMI. Yaitu, ‘Terbinanya insan akademis, pencipta, pengabdi yang bernafaskan Islam, dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT,” terangnya.

Sementara itu, alumni Komisariat Universitas Galuh, Jejen Jaenal Muttaqin mengapresiasi dan memberikan penghargaan pribadi kepada para kader yang terus konsisten melakukan kaderisasi di lingkup Universitas Galuh Ciamis.

“Terimakasih dan apresiasi setinggi tingginya kepada seluruh kader Komisariat Universitas Galuh yang terus konsisten melakukan kaderisasi,” ucapnya.

Lebih lanjut Jejen menerangkan bahwa di era connected society atau citizen jurnalistik, mahasiswa tidak cukup hanya berkomentar di media, melainkan harus mampu menjadi problem solver secara nyata di lapangan.

“Maka dari itu yang utama adalah karya dan kreatifitas. Untuk mencapainya juga memang perlu pemahaman dan pengetahuan yang mumpuni. Maka di sanalah letak pentingnya pengkaderan,” tukasnya.

Artikulli paraprakAgun Gunandjar: Urgensi Ideologi Pancasila Jadi Kunci Tumbuhkan Spririt Kebangsaan
Artikulli tjetërGamelan Ki Pamanahrasa Sakola Motekar Ciamis Juara 1 Festival Gamelan KiaiKanjeng