BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM –Polemik dugaan kelalaian pelayanan yang mengakibatkan Isra, korban kecelakaan lalu lintas, meninggal dunia di RSUD Pandega Pangandaran, menyita perhatian serius publik.
Komisi IV DPRD Kabupaten Pangandaran segera turun tangan untuk meminta klarifikasi dari pihak rumah sakit.
Ketua Komisi IV DPRD Pangandaran, Jalaludin, memastikan pihaknya akan memanggil Direktur RSUD Pandega pada Kamis (16/10/2025) mendatang. Langkah ini dilakukan untuk menindaklanjuti keresahan masyarakat yang menilai adanya penelantaran pasien.
“Terkait adanya pemberitaan penelantaran pasien, kami segera memanggil Direktur RSUD Pandega,” kata Jalaludin, Senin (13/10/2025).
Ia menegaskan, pemanggilan tersebut bertujuan untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar serta mendalami duduk perkara kasus tersebut.
DPRD ingin mengetahui apakah insiden ini murni akibat kelalaian, atau terjadi karena miskomunikasi antara pihak keluarga dengan tenaga medis rumah sakit.
“Apakah betul itu ditelantarkan atau ada miskomunikasi antara keluarga pasien dengan cara penanganan rumah sakit,” ujarnya.
Menurut Jalaludin, pihaknya berencana menemui kedua belah pihak — baik keluarga korban maupun pihak RSUD Pandega — agar informasi yang diperoleh lebih akurat dan berimbang.
Baca Juga :Diduga Lalai Tangani Pasien hingga Meninggal Dunia, RSUD Pandega Pangandaran Beri Penjelasan Resmi
Ia menambahkan, Komisi IV juga akan berkoordinasi dengan instansi terkait sebelum melakukan peninjauan lapangan.
“Kita akan kroscek dengan keluarga pasien dan instansi teknis. Kalau ada pelanggaran, tentu akan kami evaluasi lebih dalam,” tegasnya.
Sementara itu, sorotan tajam juga datang dari Aliansi Pangandaran Sehat (APS). Ketua APS, Tian Kadarisman, menilai insiden tersebut bukan hanya soal pelayanan medis, tetapi juga mencerminkan krisis kepercayaan masyarakat terhadap institusi kesehatan daerah.
APS menilai terdapat dua akar persoalan utama, yakni dugaan administrasi yang menghambat tindakan medis, serta kesenjangan komunikasi di lingkungan IGD.
Karena itu, pihaknya mendesak Pemkab Pangandaran dan Dinas Kesehatan segera mengambil langkah tegas melalui audit independen, reformasi total pelayanan IGD, serta penguatan fungsi pengawasan publik.
Sebelumnya, beredar video pendek di media sosial yang menampilkan kekecewaan sejumlah warga terhadap pelayanan RSUD Pandega.
Dalam rekaman tersebut, warga menuding rumah sakit lalai dalam menangani pasien kecelakaan hingga korban meninggal dunia pada Rabu (8/10). Warga juga terdengar menyerukan permintaan keadilan kepada Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
(Deni Rudini/PasundanNews.com)




















































