BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM – GenBi (Generasi Baru Indonesia) Komisariat Universitas Galuh dan Universitas Siliwangi melaksanakan kegiatan bertajuk ‘GenBi Peduli Lingkungan’.

Kegiatan tersebut merupakan bentuk kampanye lingkungan hidup yang memiliki sejumlah rangkaian acara dan berlangsung selama tanggal 5 – 6 Juli, di Pantai Pangandaran, Jawa Barat.

Turut hadir Deputi Kepala BI Tasikmalaya, Kepala BKSDA, Asper Pangandaran, Kelompok Masyarakat Sadar Lingkungan Hidup Pangandaran, Kepala Cabang Bank BJB Pangandaran.

Rangkaian acara itu antara lain seperti, bersih-bersih Pantai Pangandaran, Edukasi Masyarakat tentang lingkungan hidup, Peremajaan Cagar Alam dan acara inti Transplantasi Terumbu Karang.

Ketua Umum GenBi, Ihsan, mengatakan program ini mengambil tema ‘Save The Earth and Save The Coral Reef’.

“Program kegiatan yang kami lakukan adalah transplantasi terumbu karang karena kondisi terumbu karang di Pangandaran mengalami degradasi yang luar biasa,” katanya dalam keterangan yang diterima PasundanNews.com, Kamis (7/7/2022).

Ihsan yang juga merupakan Mahasiswa FISIP Universitas Galuh Program Studi Ilmu Pemerintahan melanjutkan, tidak hanya di bidang terumbu karang saja, tetapi pihaknya juga menyoroti tentang permasalahan sampah di Pantai Pangandaran.

“Perlunya penyadaran kepada masyarakat untuk lebih peduli lagi kepada lingkungan serta peremajaan cagar alam, sesuai motto GenBi Energi Untuk Negri,” tuturnya.

Pembentukan Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan

Selain kampanye lingkungan hidup, GenBi yang langsung didukung oleh Bank Indonesia KPW Tasikmalaya, juga menginisiasi pembentukan kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup Pangandaran.

“Semoga nantinya bisa menjadi garda terdepan Pangandaran asli yang lebih konsen ke arah lingkungan hidup,” ungkap Ihsan.

Sementara itu, terkait Transplantasi dilakukan sebanyak 100 subtrat di sepanjang pantai cagar alam Pangandaran.

“Untuk kegiatan kali ini kita alokasikan 100 subtrat atau benih terumbu karang yang ditanam di sepanjang pantai Pangandaran,” jelasnya.

Untuk diketahui, transplantasi terumbu karang merupakan salah satu upaya rehabilitasi terumbu karang yang semakin terdegradasi.

Melalui pencangkokan atau pemotongan karang hidup, lalu selanjutnya ditanam di tempat lain yang mengalami kerusakan atau menciptakan habitat baru.

“Transplantasi karang dapat dilakukan untuk berbagai tujuan yakni, untuk pemulihan kembali terumbu karang yang telah mengalami kerusakan yang disebabkan banyak faktor termasuk akibat letusan Gunung Galunggung dan juga prilaku manusia,” terangnya.

Terumbu Karang di Pangandaran Alami Krisis

Pada kesempatan yang sama, Ketua Bidang Konservasi dari Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup (KMPLHP), Hadiat Kaslba mengatakan, saat ini pantai Pangandaran tengah mengalami krisis terumbu karang.

Akibatnya ekosistem kehidupan biota laut di sepanjang 91 KM Pantai Pangandaran terancam punah. Ini yang menjadi penyebab musim paceklik panjang atau kesulitan mendapatkan ikan.

“Dari bentangan pantai di Kabupaten Pangandaran sepanjang 91 KM, terumbu karang tersisa di kawasan Cagar Alam Pantai Pangandaran dan daerah Pangelek, Pantai Batukaras, Kecamatan Cijulang” ungkapnya.

Menurut Hadiat, penyebab krisisnya terumbu karang disebabkan oleh berbagai faktor.

“Penyebabnya sangat banyak diantaranya abrasi, perilaku manusia, dan bencana alam” tuturnya.

Hadiat yang akrab disapa Encek, juga merupakan Staff Resor Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Pangandaran, menjelaskan bahwa luas terumbu karang di Pantai Pangandaran tepatnya di Cagar alam itu ada 470 hektar.

Tetapi dengan kondisi karang saat ini, hanya tersisa 20% sampai 40% dari luas terumbu karang yang ada. Sementara di Pangelek pantai Batukaras belum terinventarisasi.

“Saat ini musim paceklik panjang bukan hanya disebabkan cuaca dan gelombang tinggi. Tapi krisis terumbu karang yang menjadi rumah berkembang biang semua biota laut, termasuk ikan yang sering ditangkap nelayan,” sambungnya.

Upaya penyelamatan kehidupan biota laut di perairan pantai Pangandaran pun dilakukan BKSDA dan Kelompok Masyarakat Peduli Lingkungan Hidup Pangandaran (KMPLHP).

“Hari ini transplantasi terumbu karang di pantai Pangandaran sebanyak 100 terumbu karang yang ditanam di kawasan Batu Leuit dan Batu Nunggul pantai Pangandaran. Jenis terumbu karang yang ditransplantasi merupakan janis Acropora,” ucapnya.

Apresiasi GenBi

Di samping itu, GenBi mendapat apresiasi lantaran bertindak sebagai agen perubahan yang tidak dibatasi dari segi ekonomi saja.

Sebagaimana disampaikan Deputi Kepala BI Tasikmalaya, Nurtjipto, menurutnya mahasiswa merupakan agen perubahan.

“Mahasiswa yang tergabung di GenBi ini juga sekarang berinisiatif edukasi kepada masyarakat terutama pada wisatawan mengenai lingkungan dengan transplantasi terumbu karang,” katanya.

Menurutnya, keadaan terumbu karang di seluruh Indonesia ini memang sangat memprihatinkan.

“Tentunya dari kegiatan GenBI peduli lingkungan hidup ini semoga berdampak luas GenBi Komisariat Unigal dan Unsil Gelar Kampanye Lingkungan Hidup di Pangandaran masyarakat dan alam Pangandaran,” tutupnya. (Herdi/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakResmikan Bale Adhyaksa, Bupati Ciamis Harapkan Sejumlah Kasus Diminimalisir
Artikulli tjetërKasus Pencabulan Anak Keterbelakangan Mental di Ciamis, 4 Pria Ini Terancam 15 Tahun Penjara