PASUNDANNEWS.COM, CIANJUR – Guna menghadapi dan meminimalisir risiko bencana alam, Dandim 0608 menginisiasi Mitigasi Bencana bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Kabupaten Cianjur, ini dilakukan guna persiapan kewaspadaan melalui mitigasi bencana. Mitigasi bencana diberikan kepada para camat, danramil, dan Kapolsek, se-Kabuoaten Cianjur yang dibuka oleh Dandim 0608 Cianjur Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani, di aula Bappeda Cianjur, Jalan Raya Bandung, Selasa (19/11/2019).

Dandim 0608 Cianjur Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani, mengatakan, Forum Pimpinan Daerah bertugas melakukan manajemen bencana untuk meminimalisir risiko bencana baik kerugian materi maupun personel.

“Cianjur salah satu daerah paling rawan bencana di Indonesia, sehingga perlu dibekali setiap kecamatan, instansi dan lembaga agar tak bingung saat terjadi bencana,” ucapnya.

Ia juga mengatakan, harus ada pembagian tugas di setiap kecamatan agar tak tumpang tindih.

“Bencana bukan hanya tugas BPBD yang bertanggungjawab, namjn selaku aparat bisa turut serta aktif meminimalisir bencana, Cianjur adalah daerah yang rawan bencana, semua harus siap siaga,” kata Rendra.

Asda II Pemda Cianjur, Budi Rahayu Toyib, mengatakan, mitigasi merupakan kesiapan dan tindakan pencegahan terhadap berbagai kemungkinan yang terjadi.

“Mitigasi ini dapat berupa pendidikan, mitigasi struktur, memberi kode bangunan, desain rekayasa bangjnan, bangunan penahan longsor, penahan dinding, dan lainnya,” ujar Budi.

Budi juga mengimbau warga untuk menghindari lokasi yang rawan bencana serta melakukan perencanaan tata ruang.

“Semua jenis potensi bencana ada di Cianjur, mulai dari gunung meletus sampai tsunami, yang paling sering terjadi adalah longsor, jadi semua harus siaga, saya menyambut baik adanya mitigasi bencana ini,” ujar Kepala BPBD Kabupaten Cianjur , Dodi Permadi,

Dirinya mengatakan semua jenis potensi bencana ada di Cianjur mulai dari meletus sampai tsunami. Untuk saat ini memasuki musim hujan 2019 dan awal tahun 2020 Cianjur, dan Cianjur sebagai kabupaten paling rawan bencana di Indonesia.

“Hasil rapat minggu lalu, kami kini lebih menggiatkan program siaga bencana. Kami harapkan masyarakat bisa mengenali daerah yang berpotensi bencana dan kami akan sosialisasikan secara menyeluruh dan berjenjang,” tukasnya. (Fhn)

Artikulli paraprakKebakaran Hutan di Garut Menjadi Tradisi Tahunan, Hingga Terlihat Bagaikan Gurun Savana
Artikulli tjetërPeduli Sesama, UPZ Kecamatan Cipanas Salurkan Bantuan Kepada Masyarakat