CIANJUR, PASUNDANNEWS – Puskesmas Sukaresmi telah melaksanakan rapid test pada guru dan petugas penunjang aktivitas sekolah di lingkungan SMAN 1 Sukaresmi. Rapid test yang menyasar sekolah negeri ini, dalam rangka persiapan dibukanya kembali pelaksanaan proses pembelajaran tatap muka di sekolah.
Kepala Puskesmas Sukaresmi Ajud Maulana menjelaskan rapid test untuk guru dan staff di SMAN 1 Sukaresmi ini merupakan program Dinas Pendidikan Provinsi Jabar yang berkoordinasi dengan Pemkab Cianjur. Total keseluruhan yang melakukan raid test ada 93 orang dan yang melaksanakannya yakni 9 orang petugas medis dari Puskesmas Sukaresmi.
“Upaya rapid tes ini sebagai syarat untuk kegiatan belajar tatap muka, karena pada prinsipnya harus sesuai standar protokol kesehatan,” ujarnya, saat ditemui disela – sela rapid tes, Rabu (19/8).
Harapannya dengan pemerikasaan rapid test ini semua guru dan murid yang nanti masuk sekolah pun tidak ada yang reaktif. “Alhamdulillah sejauh ini Sukaresmi nol persen kasus covid -19. Semoga tidak terjadi hal yang diinginkan. Sementara untuk rapid test lingkungan pendidikan baru di SMA 1 Sukaresmi saja, dan hasilnya tidak ada yang reaktif,” terangnya.
Wakasek Humas SMAN 1 Sukaresmi Hasli Purnama mewakili Kasek Dra Hj Rita Murniasih mengakui sebelum melakukan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka pihaknya melakukan rapid test, dan hasilnya nanti diajukan ke KCD Disdik Jabar.
“Sekolah kami masuk pilot project tahap pertama di Cianjur, itupun pelaksanaan KBM dengan dua sift karena hanya 18 orang dalam satu kelas sedangkan siswa 36 orang per kelasnya,” ujarnya
Diakuinya Sukaresmi masuk ke zona hijau di Cianjur, diharapkan setelah rapid tes dilakukan pembelajaran tatap muka bisa segera dilaksanakan. Sejauh ini sarana prasarana pun disiapkan seperti perlengkapan tempat cuci tangan setiap titik.
“Sementara untuk rapid tes baru kepada tenaga pendidik dan staff terlebih dengan berkoordinasi dengan gugus tugas covid Cianjur. Setelah hasil rapid test disampaikan, selanjutnya kami menunggu arahan Disdik Jabar dan Pemkab Cianjur kapan bisa dilaksanakannya KBM tatap muka,” jelasnya.
Diakuinya selama pandemi Covid – 19 ini pembelajaran daring menemui beragam kendala seperti sarana prasana dan jaringan. Meskipun banyak siswa dan tenaga pengajar sudah dipersenjatai dengan aplikasi wa, google class room, dan zoom meeting kehadiram siswa tidak 100 persen rata – rata hanya 80 persen karena berbagai kendala teknis.
“Makanya kami harapkan bisa segera ada KBM melalui tatap muka, diharapkan kedepannya bisa berjalan kembali normal,” tandansya. (Fhn)
BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM - Polres Pangandaran Polda Jabar, melaporkan hasil operasi penindakan pelanggaran lalu lintas.
Kapolres Pangandaran AKBP Mujianto melalui Kasat Lantas, AKP Asep Nugraha...