Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto/Istimewa

BERITA NASIONAL PASUNDANNEWS.COM – Jelang Ramadhan yang tinggal menghitung hari, ketersediaan pangan pokok di masyarakat biasanya menjadi persoalan.

Namun, untuk menepis ketidakpastian itu semua, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan ketersediaan pangan di bulan puasa Ramadhan 2022 kali ini dipastikan aman.

Hal tersebut diungkapkan Syahrul saat rapat kerja bersama komisi IV DPR RI pada Selasa 22 Maret 2022 lalu.

Sebagaimana melansir laman Pikiran Rakyat, Minggu (27/3), Syahrul menilai ketersediaan pangan pokok akan terpenuhi lewat skema produksi dalam negeri maupun impor dari luar negeri.

“Ketersediaan dalam kondisi aman, sekali lagi cukup baik. Insya Allah aman dan terkendali,” katanya.

Syahrul Yasin Limpo pun menyebut sejumlah komoditas di pasar relatif aman dan akan dipenuhi dari produksi dalam negeri.

Antara lain seperti komoditas beras, jagung, bawang merah, cabai merah, daging ayam, telur ayam dan minyak goreng.

“Untuk beras diperkirakan sebesar 9,84 juta ton, untuk stok akhir Mei 2022. Hitungan itu melalui catatan yang telah memperhitungkan perkiraan panen raya,” kata Mentan.

Distribusi dari Daerah Surflus ke Daerah Defisit

Syahrul menambahkan, untuk memenuhi ketersediaan pangan pokok seluruh Indonesia, pihaknya berupaya melakukan distribusi.

Terutama wilayah yang dinilai mendapat pangan yang berkecukupan, atau surflus ke daerah yang masih defisit.

Maka dari itu, Syahrul mengatakan pihaknya telah mempersiapkan langkah terobosan. Untuk memastikan stabilitas dan ketersediaan pangan pokok lain.

Dengan menggandeng stakeholder terkait, tentu bisa dilakukan untuk mendistribusikan komoditas pangan strategis. Utamanya dari daerah surplus ke daerah defisit.

“Contohnya untuk memenuhi defisit cabai besar di Maluku dan Papua, untuk ke daerah itu didatangkan dari (Sulawesi Selatan). Defisit di sebagian Sumatera didatangkan dari Jawa Tengah. Kemudian defisit di Kalimantan didatangkan dari Bali,” ujarnya.

Catatan Ketersediaan Komoditas Pasar

Sementara itu, hingga akhir Mei 2022, jelas Syahrul, ketersediaan komoditas seperti jagung akan tersedia sebanyak 3,18 juta ton, daging ayam ras 357 ribu ton, bawang merah 92 ribu ton.

Kemudian cabai rawit merah 63 ribut ton, cabai merah keriting 83 ribu ton, minyak goreng 663 ribu ton serta telur ayam ras 188 ribu ton.

Sementara, untuk komoditas kedelai, bawang putih, daging sapi, dan gula selain bergantung pada produksi dalam negeri, atau juga akan menggunakan substitusi impor nantinya.

Mentan menyebut komoditas yang perlu dilakukan substitusi impor hingga akhir Mei 2022 seperti, daging sapi 31 ribu ton dengan impor 97 ribu ton, kedelai 142 ribu ton.

Dengan rencana impor 735 ribu ton. Lalu bawang putih 95 ribu ton dengan impor 114 ribu ton. Kemudian gula konsumsi 597 ribu ton dengan dilakukan impor sebesar 841 ribu ton. (Herdi/PasundanNews.com)