PASUNDANNEWS.COM, NGAMPRAH- Kasus bullying atau perundungan yang menimpa Audrey (14) seorang siswi SMP di Pontianak oleh tiga siswi SMA mengundang banyak perhatian. Baik dari dalam negri hingga ke mancanegara.

Akan tetapi kini tidak sedikit yang meragukan kebenarannya, setelah mulanya begitu banyak masyarakat yang simpati terhadap peristiwa ini.

Adanya kasus perundungan yang viral sampai ke luar negeri, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, viralnya kasus Audrey akibat dari penyalahgunaan teknologi.

“Audrey itu kan salah satu dari masalah yang terjadi akibat adanya pihak yang menyalahgunakan teknologi,” kata Agus saat ditemui di Ponpes Al-Islamiyah Cikalong Wetan, Kab. Bandung Barat, Jumat (12/4) sore.

Dengan begitu cepatnya isu mengenai Audrey berkembang, dia mengakui, masalah yang terjadi kepada Audrey berdampak pula pada persoalan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) di Indonesia.

“Ini tentu menjadi tantangan bagi kita secara umum,” ungkapnya.

Agus mengharapkan, tidak ada lagi terjadi kasus perundungan untuk kedepannya jika semua pihak secara serius mengentaskan persoalan ini, khususnya pihak kepolisian yang saat ini sedang mendalami kasus Audrey ini.

“Kasus ini harus dituntaskan setuntas-tuntasnya supaya ke depan tidak ada lagi kasus seperti yang dialami Audrey,” ungkapnya.

Pada keterangan sebelumnya, dikabarkan perundungan dipicu persoalan asmara antara sepupu Audrey. Hingga berdampak pada tindak penganiayaan, yang berdasarkan fakta, Audrey dijambak, didorong sampai terjatuh, dipukul, dan dilempari sandal.

Namun secara mengejutkan, Kapolresta Pontianak Kombes Pol Muhammad Anwar Nasir membeberkan, berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan adanya memar ataupun luka pada area sensitif korban. Hal ini tentunya bertentangan dengan kabar yang menyebutkan bahwa alat kelamin Audrey dilukai pelaku. (Alvin/tiara)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini