Begini Tiga Tolak Ukur Keberhasilan Pemimpin Menurut Kang Emil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberi paparan pada Panel Simposium Nasional Perhimpunan Pelajar Indonesia Tiongkok 2021 via konferensi video dari Gedung Pakuan, Jumat (21/5/2021). (Foto: Rizal/Biro Adpim Jabar)

Bandung, Pasundannews – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menjelaskan, kepemimpinan terbaik merupakan kepemimpinan dengan keteladanan. Oleh sebab itu, menurutnya, pemimpin wajib mampu menjadi contoh yang baik untuk warganya.

“Kepemimpinan terbaik merupakan kepemimpinan dengan keteladanan, sehingga pemimpin mesti bijak dalam mengambil keputusan,” katanya di saat membuka Pelatihan Kepemimpinan Nasional Tingkat II Angkatan XV/ 2021 secara virtual dari Hotel Le Eminence Puncak, Kabupaten Cianjur, Selasa (22/6/2021).

Kang Emil sapaan Ridwan Kamil pula menguraikan 3 tahapan yang wajib di lalui seorang pemimpin. Menurutnya, tidak seluruh pemimpin lulus dari setiap tahapannya. Tahapan awal merupakan memimpin diri sendiri.

“Tiap hari kita mengambil keputusan belok kiri ataupun kanan, pakai pakaian apa, makan apa, berolahraga ataupun tidak dan seluruh kegiatan untuk diri kita sendiri,” katanya.

Banyak pemimpin, kata Kang Emil, yang tidak lulus dalam tahapan ini, misalnya kala memutuskan menerobos lampu lalu lalu lintas.

“Seperti itu contoh ketidakmampuan mengetuai diri sendiri,” ucapnya di hadapan 60 peserta pelatihan yang merupakan ASN dari berbagai lembaga se- Indonesia.

Kang Emil menuturkan, tahapan kedua yang wajib dilalui pemimpin ialah memimpin keluarga. Dari catatannya, banyak pemimpin yang tidak lulus dalam tahapan ini, kelihatan dari cukup tingginya angka perceraian di Indonesia.

“Suami jadi imam untuk istri serta anaknya, tidak seluruhnya pula lulus buktinya tingkatan perceraian lumayan besar,” tuturnya.

Tahap ketiga merupakan kepemimpinan di masyarakat ataupun organisasi yang bakal segera menjadi tanggung jawab para partisipan pelatihan. Kang Emil menuturkan, kepemimpinan tahap ini tidak dapat dihindarkan dari perubahan global. Salah satu yang wajib diwaspadai pemimpin merupakan menyadari kalau dunia terus menjadi kompetitif.

“Sehingga jika pemimpin tidak dapat berkompetisi, bahasa Inggrisnya pas- pasan, pengetahuan digitalnya terbatas, ilmunya tidak di- update bakal kalah dengan bangsa lain yang bergerak lebih cepat,” tuturnya.

Tiga Tolak Ukur Keberhasilan Pemimpin

Tidak hanya itu, Kang Emil pula menarangkan kalau keberhasilan dari kepemimpinan bisa di ukur oleh 3 hal. Antara lain, apakah kehadirannya bisa memberikan rasa nyaman, aman serta di nanti masyarakat.

“Sehingga hati-hati jadi seorang pimpinan sebab lisan ataupun jari kita dapat menenangkan ataupun malah membuat heboh serta viral yang berujung masalah,” ucapnya.

Pemimpin pula wajib mampu mengakselerasi kemajuan. Salah satu yang Kang Emil terapkan pada kepemimpinannya merupakan inovasi digital pada reformasi birokrasi.

“Ini barangnya sudah ada dia tinggal mempercepat suatu yang sebelumnya lambat, semrawut jadi mudah, ini saya jalani di inovasi digital dalam mereformasi birokrasi,” tuturnya.

Setelah itu yang sangat berat menurut Kang Emil merupakan kepemimpinan yang membawa perubahan dari tidak ada menjadi ada.

“Seperti tidak ada jembatan jadi ada, ini merupakan tingkatan implementasi kepemimpinan yang sangat tidak mudah,” katanya.

*Angga*