Aldi Aldiana, Pengurus Sarana Air Bersih Mardiri Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing. (Foto: Hendry)

PASUNDANNEWS.COM, CIAMIS – Masyarakat Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing merasa kecewa dengan pembatalan bantuan pengeboran sarana air bersih. Kini mereka pun menagih janji supaya bantuan tersebut bisa terealisasi.

Pengurus sarana air bersih mandiri Desa Dewasari, Aldi berharap bantuan bisa terealisasi sesuai janji dari Dinas terkait sewaktu melakukan survei pada akhir agustus lalu.

“Kami hanya menagih janji saja pas waktu ada yang survei kelokasi. Bahwa bantuan akan terealisasi pada waktu dekat ini, sekitar di akhir oktober atau awal november. Ya kami berharap segera terealisasi,” Ucap Aldi pada kontributor pasundannews di Ciamis, selasa (22/10/2019)

Sebelumnya, Kasi Pengelolaan Air Minum, Air Limbah dan Drainase DPUPRP Kabupaten Ciamis, Remy Setiawan membenarkan bahwa pihaknya telah melakukan survei kelokasi Sarana Air bersih Mandiri Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing pada akhir bulan Agustus 2019.

Survei itu dilakukannya berdasarkan informasi yang didapatnya dari sosial media (sosmed).

“Kami sudah melaksanakan survei monitoring keadaan pengecekan lokasi eksisting pada akhir Agustus lalu. Informasi lokasi tersebut didapat dari sosial media facebook. Survei dilaksanakan untuk usulan bantuan tahun 2020.” terang Remy saat ditemui dikantornya.

Sementara itu, Kasi Prasarana Sarana Utilitas (PSU) DPRKPLH Gugun Guniarsa mendapat informasi bahwa Desa Dewasari Kecamatan Cijeungjing masuk pada ranah kekeringan dan dilakukannya survei monitoring lokasi sarana air bersih.

“Atas informasi dari pak Remy, Desa Dewasari masuk pada salah satu ranah kekeringan dan dilaksanakan survei lokasi untuk di usulkan bantuan di tahun 2020,” tuturnya

Lanjut Gugun, Pihaknya tidak pernah dan tidak ada yang menjanjikan bantuan tersebuat terealisasi pada akhir bulan oktober 2019.

“Tidak pernah dan tidak ada yang menjanjikan kapan bantuan tersebut terealisasi, tapi masuk ke perencanaan usulan bantuan,” lanjutnya

Dari 15 Desa yang masuk ranah kekeringan tambah Gugun, itu dilakukan survei untuk diusulkan bantuan ditahun 2020.

“Desa Dewasari masuk pada 15 Desa yang dilakukan survei dan mudah-mudahan bisa masuk dan terealisasi di bantuan tahun 2020. Kita juga tidak serta merta, karena Desa Dewasari termasuk zona PDAM, dan juga pada saat ini untuk realisasi bantuan anggaranya tidak kebagian,” tukasnya.

Pembatalan Program Bantuan

Sebelumnya diberitakan bahwa Warga Dewasari menyatakan kekecewaanya setelah adanya pembatalan program bantuan pengeboran sarana suber air bersih dari Pemkab Ciamis dikarenakan adanya evaluasi anggaran.

Padahal menurut salah satu pengurus sarana air bersih Aldi, sudah dilakukan survei oleh pihak dinas terkait dari pemkab ciamis pada akhir bulan Agustus 2019 dan sudah disanggupi bantuan tersebut akan terealisasi di akhir bulan Oktober 2019.

“Namun, setelah dilakukan pengecekan dan konfirmasi kembali ke pemkab ciamis, nyatanya bantuan sumur bor tersebut batal terealisasi,” tuturnya.

Artikulli paraprakJabar Kirim Ulama Dakwah di Eropa untuk Jaga Perdamaian Dunia
Artikulli tjetërAnthony Tarigan, Kini Nahkodai BPN Kabupaten Cianjur