Lurah Muktisari, Asep Intan Yuliana. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Terkait polemik anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) kelurahan Muktisari, kecamatan Langensari, Kota Banjar Jawa Barat pada Selasa (7/11/2023), itu hanya miskomunikasi saja.

Hal ini diutarakan Lurah Muktisari, Asep Intan Yuliana kepada pasundannews.com di kantor kelurahan Muktisari, Kamis (9/11/2023).

Menurutnya, polemik berawal dari kesalahpahaman dimana ada perubahan skema laporan administrasi yakni berupa insentif piket dari tunai menjadi non tunai.

“Saat itu saya tengah memberi pemahaman kepada para anggota Linmas terkait adanya perubahan skema laporan administrasi berupa insentif piket dari tunai menjadi non tunai. Saya pun menjelaskan kepada perwakilan anggota Linmas yang menanyakan hal itu, meski sebenarnya hal ini sudah berjalan dari sejak lama dan kami hanya meneruskan,” ujarnya.

Asep juga mengatakan saat memberikan penjelasan serta pemahaman secara berulang-ulang bahwa tidak ada pemotongan apapun mengenai insentif piket bagi anggota Linmas.

Baca Juga : Enam Anggota Dipecat, Puluhan Linmas di Banjar Geruduk Kantor Kelurahan Muktisari 

Lurah Muktisari Meminta Maaf 

Asep mengakui bahwa dirinya memang mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi dan intonasinya yang dianggap arogan oleh para Linmas. Saat itulah, perwakilan Linmas yang hadir tidak terima dan terjadilah perselisihan.

“Saya secara pribadi memohon maaf atas perkataan dan penyampaian saya yang kurang berkenan kepada para anggota Linmas. Alhamdulillah, masalahnya sudah clear dan hasil pertemuan secara internal kemarin di aula kelurahan Muktisari, para anggota Linmas sudah memahami dan kami pun sudah saling memaafkan,” imbuhnya.

Asep melanjutkan, terkait perihal pemecatan terhadap enam orang anggota Linmas saat pertemuan pertama itu tidak benar.

Ia hanya menyodorkan surat pengunduran diri dengan maksud apabila memang kurang berkenan menerima perihal insentif piket kantor kelurahan.

Namun, pada saat pertemuan itu tidak diisi, karena memang tidak bermaksud adanya pemecatan seperti halnya informasi yang beredar luas di kalangan masyarakat.

“Perihal adanya pemecatan kepada anggota Linmas itu tidaklah benar, justru kami sangat membutuhkan anggota Linmas ditambah sebentar lagi akan menghadapi Pemilu. Tidak hanya itu, kami juga masih membutuhkan tambahan personil Linmas untuk membantu mengamankan jalannya Pemilu 2024. Jadi dalam hal ini, tidak mungkin saya melakukan pemecatan,” jelas Asep.

Asep juga mengatakan bahwa kejadian polemik kemarin, akan dijadikan evaluasi bersama terutama bagi dirinya, hal ini agar situasi kelurahan Muktisari tetap aman dan kondusif.

“Sekali lagi saya mohon maaf, peristiwa ini akan kami jadikan evaluasi. Alhamdulillah masalah sudah selesai, sementara hasil dari pertemuan kemarin pun tidak ada anggota Linmas yang mengundurkan diri,” pungkasnya. (Hermanto/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakPolemik Dana Kirab Pemilu di Ciamis, Akademisi FH Unigal Ciamis Minta di Audit Publik 
Artikulli tjetërJelang Pemilu 2024, KPU Kota Banjar Terima Ribuan Logistik