Ripal Rinaldi, juru bicara Cemerlang Syndicate. (foto: Istimewa)

PasundanNews, Sukabumi – Juru Bicara Cemerlang Syndicate, Ripal Rinaldi mengaatakan Pemkab Sukabumi terkesan tidak serius dalam menangani virus corona/covid-19.

Bahkan Ia ragu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis (juklak juknis) penanganan covid-19 sudah disusun, khususnya penyesuaian APBD.

“Sepertinya belum ada (juklak juknisnya) rinciannya seperti apa, besaran alokasi anggaran pastinya berapa?” ujarnya di Sukabumi, Jumat (17/4/2020).

Keraguan tersebut muncul setelah Sekretaris Daerah (Sekda) membuat statement di media sosial. Statement tersebut menyiratkan bahwa ada ketidakpastian jumlah dan alokasinya seperti apa.

“Padahal Daerah sudah diberi deadline untuk menyelesaikan Refocusing dan Realokasi Anggaran,” lanjut Ripal.

Menurutnya, jika Pemda belum menyampaikan laporan hasil penyesuaian APBD, maka Dampaknya Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU) akan ditahan oleh Pemerintah Pusat.

Keseriusan Pemda dalam penanganan Covid-19 lanjut Ripal, tidak hanya di sisi kesehatan, tapi juga pada Ekonomi dan Jaring Keselamatan Sosial (Social Safety Net), Nasib Buruh, Nasib UMKM serta nasib rakyat kecil lainnya harus diperhatikan.

“Hanya saja, Pemkab Sukabumi terkesan lamban dalam penanganan Covid-19. Karena sampai hari ini belum ada ketidakpastian mengenai jumlah dan alokasi anggarannya,” tegasnya.

Artikulli paraprakSPI Sukabumi Peringati Hari Perjuangan Petani Internasional dengan Bagi-Bagi Hasil Panen
Artikulli tjetërJum’at Berbagi, Cara Partai Demokrat Kota Tasikmalaya Bantu Warga Terkena Dampak Covid-19