BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Sakola Motekar atau Lembur Kaulinan Cibunar yang bertempat di Desa Sukajadi, Kecamatan Sadananya, Ciamis menggelar Taman Karya Anak.
Program ‘Taman Karya Anak’ ini diselenggarakan pada 23 hingga 29 Desember 2024 setiap pukul 08.00 – 12.00 WIB.
Taman Karya Anak dilatarbelakangi oleh pentingnya mengisi waktu liburan sekolah dengan aktifitas yang memacu daya kreatifitas anak.
Sebagaimana disampaikan Koordinator Acara sekaligus Pegiat Sakola Motekar, Rizky Ramdani kepada PasundanNews.com, pada Minggu (29/12/2024).
Ia menuturkan bahwa Taman Karya Anak (TKA) berjalan lancar atas kerjasama para Pegiat Sakola Motekar dan Volunteers dari berbagai kampus.
“Kebiasaan anak saat liburan, menghabiskan waktunya dengan bergadget. Maka diselenggarakanlah kegiatan TKA yang juga bisa mengurangi kecanduan anak terhadap Gadget,” katanya.
Rizky menjelaskan rangkaian program TKA diisi dengan bermain bersama, menstimulasi kreatifitas, membuat karya dan konseling.
“Selain itu juga TKA diisi dengan kegiatan Sholat Dzuhur Berjamaah. Kemudian nakan bersama dengan tema Pangan Sehat dan Bergizi yang dibekal oleh setiap anak,” terangnya.
Terkait para volunteers yang berpartisipasi, kata Rizky, antara lain seperti mahasiswa UID (Universitas Islam Darussalam) Ciamis, Universitas Siliwangi Tasikmalaya, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan dari unsur pemuda lainnya.
Pendidikan Karakter Berbasis Permainan
Lebih lanjut, Rizky menjelaskan, selain mendampingi anak-anak, para volunteers juga berkesempatan mendapatkan pengalaman dalam pendampingan anak dan pendidikan karakter berbasis permainan.
“Aktivitas kreatif dan produk yang dibuat seperti kolase daun kering, playdough tepung, tye dye, coding warna, makrame, stiker, menjahit pouch, BP-BP-an, pin dan menyulam,” paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, perwakilan volunteers Rais Aulia mengungkapkan bahwa dirinya banyak mendapat pengalaman berharga.
“Ilmu yang saya dapatkan setelah mengikuti volunteer ini adalah bagaimana konsep pembelajaran kepada anak-anak yang menurut saya menarik,” ucap Mahasiswa UGM Yogyakarta asal Kota Banjar tersebut.
Bahkan, lanjutnya, orangtuanya juga sempat ingin mendirikan sekolah seperti Sakola Motekar yang berbasis alam.
“Sehingga saya berfikir dengan mengikuti volunteer ini dapat menerapkan konsep yang sama,” tuturnya.
Sementara itu, perwakilan orangtua peserta TKA, Mulyanisari menyampaikan rasa terimakasihnya kepada Sakola Motekar Ciamis.
Ia mengaku bersyukur bisa melibatkan anaknya untuk bisa belajar di Sakola Motekar.
“Kami sebagai orang tua sangat berterimakasih kepada Sakola Motekar, dengan mengikuti kegiatan ini anak tak terlalu fokus kepada gadget,” ucapnya.
Terus kebiasaan di Sakola Motekar bisa terbawa ke rumah, anak jadi lebih kreatif. Bahkan sekarang sangat mudah untuk diminta bantuan oleh orang tua. Tidak terlalu kebluk (malas),” ungkapnya.
(Hendri/PasundanNews.com)