Ilustrasi Pasar Tradisional/Pixabay

PASUNDANNEWS – Ramadhan merupakan bulan yang paling di tunggu-tunggu oleh umat muslim dunia. Karena pada bulan ini segala amal perbuatan baik di lipatgandakan pahalanya. Namun ada satu hal yang tidak bisa lepas saat bulan Ramadhan tiba, yakni kenaikan Inflasi.

Sebenarnya apa sih inflasi itu?. Inflasi dapat di definisikan sebagai suatu kondisi di mana harga barang naik secara terus-menerus yang di sebabkan oleh berbagai faktor.

Kenaikan harga barang tersebut dapat mengakibatkan turunnya nilai mata uang. Proses ini berlangsung secara terus-menerus dan dapat mempengaruhi harga barang lainnya.

Dua Jenis Inflasi

Dalam ilmu ekonomi kita mengenal ada dua jenis inflasi. Pertama, cost push inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena kenaikan biaya produksi.

Kedua, demand pull inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena peningkatan permintaan dalam kurun waktu tertentu tanpa di setai peningkatan penawaran yang memadai.

Inflasi yang terjadi di bulan Ramadhan termasuk jenis demand pull inflation. Karena seperti yang kita ketahui, permintaan akan barang dan jasa sejak menjelang Ramadhan sampai hari raya idul fitri mengalami peningkatan.

Menurut data BPS, peningkatan permintaan di dominasi oleh barang kebutuhan pokok, seperti beras, daging dan aneka bumbu. Pemberian tunjangan hari raya (THR) bagi para pekerja juga menjadi salah satu faktor meningkatnya daya beli masyarakat.

Pada bulan April 2021 atau saat ramadhan, tercatat inflasi sebesar 0,08% (mtm) dan 2,67% (yoy). Menurut BPS inflasi ini merupakan yang terendah sejak 42 tahun atau sejak 1978.

Kondisi ini di akibatkan karena Ramadhan tahun ini masih dalam kondisi pandemi COVID-19 yang mengakibatkan permintaan maupun penawaran barang mengalami penurunan.

Memang sudah menjadi tren, ketika Ramadhan tiba inflasi meningkat. Selain itu, Inflasi hampir tidak bisa di hilangkan pada bulan ramadhan. Namun bukan berarti tidak bisa di kendalikan.

Perlunya intervensi dari pemerintah dalam menjaga rantai distribusi dapat menekan laju inflasi. Apabila inflasi berhasil di kendalikan maka dapat meringankan beban masyarakat khususnya bagi masyarakat golongan berpendapatan tetap dan berpendapatan rendah.

Penulis: Zahid Filah
(Mahasiswa UIN Bandung)
Artikulli paraprakPeringati May Day, Ini 5 Tuntutan Buruh Jawa Barat
Artikulli tjetërPosisi Tidur Terbaik Bantu Penderita Asam Lambung