PMPI Kota Bandung berpoto bersama perwakilan Dinas Kesehatan Kota Bandung selesai beraudiensi terkait mahalnya biaya Rapid dan Swab tes, Selasa (20/10) di Kantor Dinkes Kota Bandung

BANDUNG, PASUNDANNEWS – Perhimpunan Milenial Perubahan Indonesia (PMPI) Kota Bandung bereaksi terkait dugaan mahalnya harga Rapid dan Swab tes di Kota Bandung.

Terkait hal tersebut, mereka mengadakan audiensi bersama Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung untuk mencari fakta kebenaran dugaan yang berasal dari laporan aduan masyarakat ini.

Selesai audiensi, Ketua PMPI Kota Bandung Auzan Anshari Hassan menuturkan kepada Pasundan News bahwa hal tersebut dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Jadi menurut surat edaran dari kementrian kesehatan harga rapid tes Rp150.000 dan swab tes Rp900.000, tapi masih banyak oknum yang tidak mematuhi aturan itu, Maka PMPI sebagai mitra dinas kesehatan akan membuat program untuk meminimalisir hal tersebut,” ujar Auzan melalui WhatsApp pribadinya, Selasa (20/10).

Auzan bahkan menyampaikan, bahwa pihaknya menemukan adanya oknum pihak kesehatan yang nakal dengan berani mempositifkan salah satu pasien padahal dia tidak terkena Covid-19.

Oleh karenanya, ia menegaskan bahwa PMPI akan tetap konsisten untuk mengawal pelayanan kesehatan warga dan menjaga kesehatan lingkungan di Kota Bandung.

Secara terperinci dirinya menyebutkan beberapa program yang akan dikolaborasikan bersama Dinkes Kota Bandung ke depan.

“Salah satunya program satgas kesehatan Kota Bandung yang dikemas dalam konsep pendidikan, pembinaan dan penugasan (3P),” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes) Dinkes Kota Bandung dr. Yorisa mengatakan, untuk menangani laporan warga mengenai temuan-temuan di lapangan mengenai kesehatan warga, agar hal tersebut segera dikoordinasikan bersama Dinkes Kota Bandung.

“Jika ada hal temuan janggal di lapangan, kami dari pihak dinas kesehatan mohon dilaporkan kepada kami berikut data-datanya,” kata Yorisa.

Diketahui, sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi sosial kemasyarakatan ditengah Pandemi Covid-19, PMPI Kota Bandung melakukan fungsi control sosial terhadap permasalahan yang muncul.

Dalam penyelesaian masalah, PMPI selalu menggunakan cara-cara yang humanis, sala satunya dengan menggelar audiensi bersama Dinkes Kota Bandung terkait laporan dan aduan masyarakat yang mereka terima.

Hadir dalam kesempatan tersebut, lima anggota PMPI yang hadir diantaranya, Muhamad Auzan Anshari Hassan, Samsul Anwar, Dhohir, Ari febriansyah dan Muhamad ilyas.

Sementara empat orang dari pihak Dinkes Kota Bandung yang menyambut yakni dr Yorisa sebagai Kabid Yankes, dr Herliani Kabid SDK, Hj Rahma Kasi JPRK dan Cucu Irawan Kepala Kesekretariatan. (Boim)

Artikulli paraprakTolak UU Omnibus Law di Bandung, Mahasiswa Indonesia Menggugat Demo
Artikulli tjetërHasil Pertandingan Barcelona vs Ferencvaros, Skor 5-1 Untuk Tuan Rumah