Konfernsi Pers Pemprov Jawa Barat terkait TAP dan TAJJ (foto: Hasim)

PASUNDANNEWS.COM, BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan klarifikasi terkait Tim Akselerasi Pembangunan (TAP). Pj. Sekretaris Daerah Jawa Barat, Daud Achmad menyampaikan bahwa keberadaan TAP ada legal formalnya dalam bentuk Surat Keputusan Gubernur. Dan tidak bertentangan dengan aturan di atasnya.

Daud menyatakan, keberadaan dan tugas TAP sendiri jelas, bisa berkolaborasi bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sehingga banyak inovasi. Keberadaanya bisa meningkatkan kinerja.

“TAP itu sudah dibentuk secara legal ada Kepgub nya, ada kaitan hukum diatasnya. Kita bisa bersinergi dan berkolaborasi untuk bersama-sama mengawal supaya visi-misi yang ada di RPJMD itu bisa terwujud sampai 2023,” ucapnya di Gedung Sate Bandung, rabu (16/10/2019)

Terkait adanya dugaan intervensi dari TAP kepada OPD, Daud menyatakan bahwa dirinya tidak merasakan adanya intervensi itu.

“Kita berdiskusi dengan TAP. Berdiskusi untuk memecahkan, mempercepat hal-hal yang memang lambat, bagaimana kegiatan kegiatan yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat bisa berjalan sesuai target,” tegasnya.

Daud sendir tidak mempermasalahkan keberadaan kerabat Gubernur dalam TAP. Selama yang bersangkutan punya keahlian dan Profesional.

“Keluarga Kang Emil juga ada. Tapi dia punya keahlian. Saya sering diskusi. Kalau tim sukses, saya tidak begitu hapal, karena waktu Pilgub ASN netral, jadi saya tidak tahu siapa,” jelasnya

Sementara itu, Ketua TAP Provinsi Jawa Barat, Prof. Tri Hanggono mengemukakan bahwa dirinya dan tim tetap selalu berpegang teguh pada tugas dan mandat yang diberikan.

“Jawa Barat bukan satu-satunya Provinsi yang memiliki unit kerja seperti ini (TAP), walaupun tiap unit bisa saja memiliki perbedaan atau kekhasan tersendiri. Kuncinya adalah melihat tantangan kedepan. Kami sangat bersyukur dan mengapresiasi apa yang menjadi gagasan Pak Gubernur membentuk tim ini,” tuturnya

Menurutnya, TAP dibentuk karena kompleksitas tantangan yang ada menuntut adanya suatu terobosan-terobosan. Hanya, berat untuk menjalankan semua aspek tanpa melibatkan berbagai unsur.

“Pak Gubernur sering menyampaikan pendekatan akademik, bisnis, government, komuniti dan media. Itupun yang mendasari kenapa di TAP ini ada unsur-unsur yang kurang lebih mewakili kelima aspek tadi,” terangnya

Lanjut Tri, Saat ini kita dihadapkan pada situasi percepatan perkembangan dengan adanya revolusi industri 4.0. Itu menuntut adanya terobosan yang luar biasa.

“Ini yang jadi dasar pemikiran juga apa yang kami lakukan,” ujarnya

Artikulli paraprakAkibat Buang Sampah Sembarangan, Kota Cipanas Waspada Banjir
Artikulli tjetërDaddy Rohanady Prihatin Bupati Indramayu Kena OTT KPK