Pimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, (Alm) KH. Munawir Abdurrohim. Foto/Istimewa

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Pimpinan Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, Jawa Barat, KH. Munawir Abdurrohim, meninggal dunia.

Kepergiannya meninggalkan duka yang mendalam bagi banyak orang, karena ia dikenal sebagai salah satu pejuang Islam yang gigih dalam menyiarkan dakwah keislaman di Kota Banjar.

Kehadiran KH. Munawir Abdurrohim telah memberikan pengaruh yang besar dalam memperkuat dan memperluas ajaran Islam di wilayah Kota Banjar.

Dedikasinya dalam menyebarkan nilai-nilai Islam tidak hanya dikenal secara lokal, tetapi juga diakui secara luas oleh kalangan Muslim khususnya di Jawa Barat.

KH. Munawir Abdurrohim meninggal dunia pada tanggal 09 Maret 2024, pukul 09.00 WIB karena sakit dan sempat dirawat selama seminggu lebih di rumah sakit.

Wafatnya salah satu ulama besar di kota Banjar tersebut, merupakan kehilangan yang sangat dirasakan oleh banyak orang.

Salah satunya seperti yang diungkapkan Wakil Walikota Banjar periode 2018-2023, H. Nana Suryana.

Menurutnya, KH. Munawir Abdurrohim tidak hanya meninggalkan warisan berupa institusi pendidikan Islam yang berkualitas, tetapi juga jejak-jejak kebaikan dan inspirasi bagi generasi selanjutnya.

“Saya sangat kaget setelah mendengar informasi bahwa beliau meninggal dunia. Saya sangat kehilangan sosok beliau. Sebagai pimpinan pondok pesantren yang disegani, KH. Munawir Abdurrohim juga dikenal karena kepemimpinannya yang bijaksana dan karismatik. Banyak yang mengingatnya sebagai figur yang selalu memberikan arahan dan bimbingan kepada para santri serta masyarakat sekitar, termasuk saya,” ujarnya saat takziah di rumah duka kepada pasundannews.com, Sabtu (9/3/2024).

Nana menambahkan, di tengah kesedihan yang mendalam, masyarakat Kota Banjar juga mengenang jasa-jasa KH. Munawir Abdurrohim selama ini.

“Beliau tidak hanya dikenal sebagai ulama yang alim, tetapi juga sebagai sosok yang peduli dan aktif dalam memajukan pendidikan dan kesejahteraan umat,” tambah Nana.

Kehilangan KH. Munawir Abdurrohim adalah sebuah kehilangan yang tidak tergantikan bagi masyarakat Kota Banjar dan dunia Islam pada umumnya.

Namun, semangat dan jejak perjuangannya akan terus hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi-generasi mendatang dalam menjalankan ajaran Islam dan memperjuangkan kebaikan. (Hermanto/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakKetua KPU Kota Bandung, Diduga Gelembungkan Suara?
Artikulli tjetërPTC Kota Banjar Gelar Acara Munggahan dan Do’a Bersama Menyambut Bulan Suci Ramadhan