Tempe dan Tahu
Tempe (Pixabay/Dian A. Yudianto)

PASUNDANNEWS Tempe dan tahu walaupun mempunyai tekstur serta rasa berbeda, dua makanan ini memilki nabati yang sehat dan berpotensi besar. Bahkan pakar gizi sendiri sangat menganjurkan komsumsi keduanya karena sehat, serbaguna, serta sangat murah.

Selain itu, baik tempe ataupu tahu kaya isoflavon, yakni senyawa tumbuhan dalam kedelai di percaya bisa merendahkan peradangan serta tingkatkan kesehatan jantung.

Di kutip dari The Healthy, isoflavon kedelai merupakan fitoestrogen, zat pada tanaman yang bisa berperan semacam estrogen lemah. Sebab estrogen bisa merangsang pertumbuhan kanker buah dada, banyak mitos yang berkata kalau santapan dari kedelai mempunyai dampak yang sama.

Tetapi, riset mengatakan kalau perempuan yang makan santapan yang memiliki lebih banyak santapan kedelai utuh, serta lebih sedikit daging merah serta olahan, lebih kecil kemungkinannya buat meningkatkan kanker buah dada.

Lebih baik tempe atau tahu ?

Bicara soal keunggulan, tempe memiliki sedikit lebih banyak isoflavon dari pada tahu. Kira- kira 30 sampai 50 mg isoflavon per jatah 3 ons. Sebaliknya satu jatah tahu berdimensi seragam cuma hendak berikan Kamu sedikit 20 mg isoflavon.

Satu keunggulan kecil lain yang di punyai tempe di banding tahu merupakan fermentasi. Proses fermentasi ini menghasilkan probiotik pendukung usus.

Akan tetapi terdapat peringatan besar, ialah kuman menguntungkan tempe umumnya mati di kala di masak. Ini bukan sumber probiotik yang sangat baik di banding dengan santapan fermentasi yang lain, semacam yogurt ataupun kefir.

Setelah itu walaupun bersama dari kedelai kaya hendak serat, ketahui tidak. Sebab pada dasarnya dibuat dari susu kedelai, dia tidak memiliki banyak serat sama sekali.

Walaupun tempe terdengar lebih baik, pakar senantiasa menganjurkan buat komsumsi keduanya. Tetapi sebab tempe serta ketahui dibuat dari kedelai, mereka tidak sesuai buat pengidap alergi kedelai.

Kamu pula hendaknya menjauhi tempe bila Kamu mengidap penyakit celiac ataupun sensitif terhadap gluten, sebab terkadang memiliki biji-bijian.

(Hen)

Artikulli paraprakLaskar Garuda Indonesia Adakan Sahur On The Road
Artikulli tjetër7 Kebiasaan yang dapat Meningkatkan Resiko Depresi