PASUNDANMEWS.COM, CIAMIS – Siti Ngaisah (44) pedagang pecel keliling asal Cilacap raup keuntungan hingga 500 Ribu per hari. Berjualan di Ciamis sudah empat tahun berjalan dan pulang pergi Cilacap-Ciamis.

“Sudah empat tahun lebih saya berjualan di Ciamis dan itupun pulang-pergi. Dari cilacap berangkat jam 7 pagi, pulangnya sore sekitar jam 4 sore, Alhamdulillah setiap hari dagangan saya laku semua untungnya 500 ribu”, Ujarnya saat ditemui wartawan pasundannews, rabu (25/09/2019).

Ibu dua anak ini memilih berjualan di Ciamis karena pedagang pecel diciamis relatif sedikit dan hanya berjualan di rumah-rumah atau warungan tidak keliling sepertinya.

Selain itu, lanjut siti, pecel cilacap ada perbedaannya pada bumbu dan lalapnya yang khas.

“Kalau pecel cilacap itu khasnya dari bumbu yang terasa lebih gurih, karena banyak campuran kacang dan gula asli”, anggapnya

Dari hasil dagangannya, siti bisa membantu kebutuhan-kebutuhan perekonomian keluarga.

Sebelum berjualan, siti sempat menjadi TKI disalah satu negara tetangga selama 8 tahun, merasa sudah tidak betah dan berhenti kembali ke tanah air dan memilih berjualan khas daerah, pecel.

“Saya sempat kerja di luar negeri menjadi pembantu rumah tangga selama 8 tahun dan dirasa sudah tidak betah, maka saya pulang dan memilih berjualan saja untuk membantu kebutuhan keluarga saya” ucapnya,

Salah satu pembeli dan penikmat makanan khas daerah, Yayat Syarif Hidayatullah (34) asal panjalu ciamis mengatakan, pecel ibu siti ini sangat khas dan berbeda dengan pecel lainnya yang ada diciamis.

“Pecelnya sangat khas, bumbunya terasa lebih gurih dan sayurannya juga lebih kumplit”, pungkasnya

Artikulli paraprakUrgensi Revisi UU KPK, Investasi atau Kuatnya Oligarki
Artikulli tjetërKembali, Kebakaran Terjadi di Permukiman Penduduk