PASUNDANNEWS. COM, SUKABUMI – Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan sarana produksi pertanian untuk petani di Kabupaten Sukabumi senilai delapan puluh miliar rupiah dalam kunjungannya ke Kabupaten Sukabumi, tepatnya di lapangan Pusbangdai Cikembang, Kecamatan Cikembar, Kamis (21/2/2019).

Dalam sambutannya, Mentan mengapresiasi atas capaian kinerja ketahanan pangan Pemerintah Kabupaten Sukabumi serta mendukung pemerintah mewujudkan lumbung pangan dunia di tahun 2045.

”Kita ke Sukabumi memberikan bantuan untuk pertanian senilai delapan puluh miliar rupiah untuk tahun ini . Dibanding tahun sebelumnya, bantuan ke Sukabumi hanya empat puluh miliar rupiah,” Kata Andi.

Bantuan tersebut berupa Saprodi. Diantaranya , bibit, pupuk, mesin traktor, mesin hearing jagung, bibit ayam pedaging/petelur, kambing, sapi dan bantuan lainya.

Tidak hanya itu, kedatangannya pun agar mengubah stigma masyarakat agar tidak malu dalam bertani, khususnya kaum milenial. Karena, bertani untuk menjaga ketahangan pangan nasional. Sebab, negara yang berdaulat adalah negara yang menjaga kestabilan ketahangan pangan.

”Mari kita bergerak disektor pertanian dari peetanian tradisional bertansformasi kepertanian modern. Karena kita menghadapi dunia industri 4.0. Maka dari itu, kita dorong menggunakan teknologi supaya bisa bersaing dengan negara lain,” ujarnya.

Andi pun menambahkan, ia sangat mengapresiasi kinerja Pemkab Sukabumi dalam sektor pertanian, terutama Sukabumi sudah bisa surplus beras dan juga Sukabumi sebagai pengekspor buah manggis. Namun, ia berpesan agar petani Sukabumi, agar mulai menanam jagung. Karena, Indonesia masih kekurangan stok jagung makanya, jagung masih impor dari negara lain, untuk menjaga kestabilan stok.

”Jagung itu masih impor, tapi ini isunya terus masih bergulir. Padahal, disektor pertanian lain Indonesia sudah menjadi negara pengekspor. Makanya, untuk mengurangi impor petani harus mulai mau menanam jagung, dan kita pun langsung berikan bantuannya,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengatakan, Mentan sengaja ke Sukabumi karena kebijakan Pemkab itu dirubah yang semula sektor industri ke pertanian. Maka, kedepanya perubahan tata ruang di Sukabumi, akan fokus terhadap sektor pertanian, peternakan dan perikanan dan juga pariwisata .

”Lambat laun kita alihkan dari sektor industri ke sektor pertanian, tapi induatri tidak ditinggalkan. Namun, prosesnya akan berlangsung lama. Karena secara profesional mengolah tanah untuk meningkatkan kesejahteraan,” ungkap Marwan.

Menurutnya, wilayah Kabupaten Sukabumi sebagian besar lahannya Hak Guna Usaha (HGU) dan lahannya mati. Makanya, kebijakan tata ruang akan difokuskan ke sektor pertanian, agar lahan yang ada bisa bermanfaat. Serta, nantinya hasil dari pertanian tersebut masyarakat diberikan pengarahan agar bisa mengolah hasil pertanian itu menjadi komoditi tertentu yang berkesinambungan.

”Bagaimana caranya nanti kita merubah mainset generasi melenial agar mau bertani, dibanding dengan bekerja di pabrik yang gajihnya kecil. Karena, bertani idelanya petani hebat Sukabumi kuat,” tukasnya. (afrizal/red)

Artikulli paraprakPolda Jabar dan OKP Bahas Jambore Kebangsaan
Artikulli tjetërGerakan Cinta Rupiah, Aksi Bela Negara Tanpa Senjata

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini