BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM– Menteri Kehutanan RI, Raja Jaluli meresmikan Pusat Reintroduksi Banteng Jawa di Cagar Alam Pananjung, Pangandaran, Jawa Barat, pada Rabu (10/12/2024).
Acara tersebut juga dihadiri oleh Direjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) serta Balai Besar KSDA Jawa Barat.
Sebagai simbol reintroduksi, empat ekor Banteng Jawa, terdiri dari dua ekor jantan dan dua ekor betina, dilepasliarkan oleh Menteri Kehutanan.
Hewan langka tersebut berasal dari Taman Safari Cisarua, Bali, dan Pasuruan.
Raja Jaluli, mengungkapkan bahwa sejarah mencatat populasi Banteng Jawa di Pangandaran pernah melimpah.
Namun, letusan Gunung Galunggung pada 1982 menyebabkan ekosistem mereka rusak hingga populasinya nyaris punah.
Ia menyebutkan, tulang belulang terakhir Banteng Jawa ditemukan di kawasan tersebut pada 2023.
“Reintroduksi ini bertujuan untuk menghidupkan kembali Banteng Jawa di Pangandaran, sehingga masyarakat dapat melihat keindahan satwa ini sekaligus mengembangkan populasinya,” ujarnya.
Dalam keterangannya, ia memastikan langkah reintroduksi dilakukan secara profesional dengan melibatkan tim ahli.
“Kami bekerja sama dengan tenaga profesional untuk memantau perkembangan dan kesehatan banteng ini. Teknologi seperti CCTV juga akan digunakan untuk pemantauan intensif,” tambahnya.
Bupati Pangandaran, Jeje Wiradinata, menyampaikan apresiasi atas program ini.
Ia menuturkan, Reintroduksi Banteng ini merupakan langkah penting untuk meningkatkan daya tarik wisata Pangandaran.
“Nanti wisatawan tidak hanya menikmati pantai, tetapi juga bisa melihat Banteng Jawa di kawasan TWA Cagar Alam Pangandaran,” kata Jeje.
Ia berharap kedepan Banteng Jawa tersebut mulai berkembang biak, seiring dengan pertumbuhan sektor pariwisata.
“Ini menjadi kado manis di akhir masa jabatan saya sebagai Bupati Pangandaran,” imbuhnya.
Jeje juga mengajak masyarakat untuk mendukung dan menjaga keberhasilan program ini.
“Kami berharap Pak Menteri dapat menambah lagi populasi Banteng di sini, semoga ke depannya 10 ekor Banteng lagi bisa didatangkan ke Pangandaran,” harapnya.
(Deni Rudini/PasundanNews.com)