BERITA RAGAM, PASUNDANNEWS.COM – Kementerian Kominfo memblokir domain x.com yang digunakan oleh Elon Musk sebagai pengganti Twitter.com.
Aksi blokir Kominfo malah disorot oleh media asing, mengutip laporan CNN, Jumat (28/7/2023).
Engadget menyatakan pemblokiran domain x.com menunjukkan aksi Musk membuang brand Twitter dan memilih X sebagai brand penggantinya serampangan.
Kementerian Kominfo memblokir x.com karena pemilik domain sebelumnya melanggar aturan terkait judi online dan pornografi.
Pemblokiran ini menunjukkan bahwa X tidak memeriksa dulu “status” domain x.com sebelum memilihnya sebagai pengganti twitter.com.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Usman Kansong menyatakan X telah menghubungi Kominfo soal isu pemblokiran x.com.
Namun, menurut Engadget situasi di Indonesia tetap menjadi indikasi bahwa transisi dari Twitter menjadi X dilakukan tanpa perencanaan yang matang.
Apalagi, brand X ternyata dikuasai oleh perusahaan teknologi lain termasuk Meta dan Microsoft.
Hal ini membuat X rentan menghadapi gugatan hukum, kemudian Engadget menyatakan X juga berpotensi sulit mendaftarkan hak atas merek X.
Bahkan, perusahaan milik Musk harus menanggung malu karena aksinya mengubah logo raksasa Twitter di kantor pusatnya sempat disetop oleh polisi.
Menurut media yang sama, permasalahan yang dihadapi oleh X di Indonesia berarti 24 juta pengguna tidak bisa mencoba X.com.
Hal ini bisa membuat mereka berpaling ke kompetitor, seperti Threads milik Instagram.
Berikut Alasan Elon Musk non aktifkan Twitter
Dalam rangkaian tweet-nya, Musk mengatakan rebranding X bertujuan mengubah Twitter agar tak hanya sekadar jadi platform berbagi teks alias microblog.
Selama beberapa bulan terakhir, Musk berupaya menyulap Twitter menjadi superapps.
Ia menegaskan bahwa X bukan sekadar nama, tetapi transformasi besar-besaran dari Twitter.
Nama Twitter masuk akal ketika kemampuannya hanya sebatas berbagi teks hingga 140 karakter.
“Namun, kini pengguna bisa mem-posting hampir semuanya, termasuk video berjam-jam,” kata dia, dikutip dari akun X personalnya @elonmusk.
Lebih lanjut, Musk mengatakan dalam beberapa bulan ke depan, X akan menyediakan komunikasi yang komperhensif.
Salah satunya, X bisa menjadi platform untuk memantau kinerja keuangan di dunia.
“Menggunakan identitas Twitter tak lagi relevan dengan tujuan perusahaan. Karena itu, kami harus mengucapkan selamat tinggal untuk identitas burung,” tambahnya.
Namun, penjelasan itu tak memuaskan bagi warganet. Beberapa menyebut penjelasan Musk itu merupakan upaya untuk “membawa WeChat ke dunia barat”.
“Elon, saya percaya X bisa mewadahi bisnis kecil. Ada rencana ke sana?”, seakan memicu Musk untuk ikut menjadikan Twitter sebagai social commerce serupa TikTok. (Herdi/PasundanNews.com)