Kesenian Kuda Lumping Semarakkan HUT RI ke-79 di Cikadu, Kota Banjar. Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Kesenian tradisional Kuda Lumping atau Ebeg menjadi sorotan utama dalam perayaan HUT RI ke-79 di RW 11 Lingkung Cikadu, Kelurahan Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Sabtu (24/8/2024) malam.

Acara ini digelar dengan meriah di lapangan setempat, menarik perhatian ratusan penonton dari berbagai kalangan, terutama kaum muda yang semakin tertarik dengan kesenian ini.

John Pariman (65), sesepuh lingkungan setempat, menyatakan bahwa penampilan Kuda Lumping kali ini tidak hanya sebagai hiburan, tetapi juga sebagai upaya pelestarian seni dan budaya.

“Kesenian Kuda Lumping ini sudah menjadi bagian dari identitas budaya kita. Dengan mengadakan acara seperti ini, kita berharap generasi muda semakin mencintai dan melestarikan budaya nenek moyang kita,” ujarnya.

Pertunjukan Kuda Lumping kali ini semakin menarik ketika beberapa pemain mengalami kesurupan, sebuah fenomena yang sering kali terjadi dalam kesenian ini.

Penonton yang menyaksikan tampak senang namun juga sedikit ketakutan melihat para pemain yang kesurupan dan mulai bertingkah aneh.

“Walaupun sedikit menyeramkan, kesurupan dalam Kuda Lumping justru menjadi daya tarik tersendiri yang membuat kesenian ini semakin hidup dan menarik,” tambah John Pariaman.

Irama Gending khas Banyumasan yang mengiringi pertunjukan menambah suasana mistis dan semakin menyihir penonton.

Kesenian Kuda Lumping yang ditampilkan di Lingkung Cikadu ini mendapat sambutan hangat dari warga setempat.

Banyak di antara mereka yang mengabadikan momen tersebut dengan kamera ponsel mereka, menunjukkan antusiasme terhadap pelestarian budaya lokal.

Kesenian ini kini tidak hanya diminati oleh generasi tua, tetapi juga mulai digandrungi oleh kaum muda.

Banyak dari mereka yang tertarik untuk belajar dan ikut serta dalam pertunjukan ini, sebagai bentuk kecintaan mereka terhadap budaya tradisional.

Dengan semakin populernya Kuda Lumping di kalangan muda, diharapkan kesenian ini dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari kehidupan budaya di Kota Banjar.

(Hermanto/PasundanNews.com)