Istimewa

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Kaulinan Lembur atau permainan daerah yang bisa diterapkan di setiap sekolah dapat menjadi upaya untuk antisipasi anak kecanduan gadget.

Hal tersebut merupakan upaya yang telah dilakukan Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan wilayah XIII Jawa Barat dengan menerapkan Kaulinan Lembur.

Mengingat pesatnya teknologi serta imbas dari pandemi Covid-19 membuat siswa saat ini sangat bergantung kepada gadget.

Sementara di balik kemudahan yang ditawarkan oleh gadget, ada potensi dapat mengubah karakter siswa hingga melakukan hal negatif.

Dengan kebijakan yang diterapkan KCD Pendidikan XIII Jabar, siswa didorong untuk mengetahui bahkan menguasai kaulinan lembur agar menghindari ketergantungan terhadap gadget.

Bentuk upaya yang telah dilakukan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) wilayah XIII Jabar tersebut yaitu dengan menggelar Festival Engrang pada akhir Oktober 2022 lalu.

Perwakilan siswa SMK/SMA dari tiga daerah yaitu Ciamis, Banjar dan Pangandaran terlibat dalam festival ini.

Festival Engrang Torehkan Rekor ORI

Festival Engrang yang dilaksanakan KCD Pendidikan XIII Jawa Barat ini berhasil menorehkan rekor dari Original Rekor Indonesia (ORI) atas kolaborasi seni budaya dan kaulinan anak dengan peserta terbanyak

Kepala Cadisdik Wilayah XIII Hendra mengatakan, saat pihaknya menggelar Festival Egrang mampu diikuti oleh sekitar 1000 lebih siswa.

Sementara itu, kegiatan dilaksanakan di Lapangan Situs Astana Gede Kabupaten Ciamis, pada Rabu (9/11/2022).

“Saya melihat ketika Festival Egrang semua siswa fokus pada permainan ini bahkan sebelum acara dimulai mereka terlihat berlatih tidak ada siswa hanya diam bermain gadget. Dari sini saya bisa membuktikan bahwa kaulinan lembur akan efektif mengurangi ketergantungan gadget,” papar Hendra.

Selain itu Hendra menjelaskan, penerapan Kaulinan lembur egrang ini salah satu bentuk penguatan pendidikan karakter di sekolah yang ada di Jawa Barat.

“Kaulinan lembur kalau di Ciamis ini egrang bisa menjadi salah satu sarana untuk membangun karakter bangsa di masing-masing sekolah di Jawa Barat,” kata Hendra.

Penerapan pembentukan karakter di sekolah dengan kaulinan lembur ini mengharapkan anak tidak hanya pintar.

Melainkan para siswa diharapkan bisa menerapkan budaya lokal Jawa Barat.

Agar langkah ini menjadi masif dan terarah maka dimasukan ke dalam kurikulum pendidikan yang disisipkan pada muatan lokal pada jam pelajaran.

“Yang terpenting dalam muatan lokal itu setiap permainan baik egrang atau permainan lainnya bisa menunjukan sikap yang berkaitan dengan Pancasila. Jadi mereka menunjukan gotong royong nya kerjasamanya, dan lainnya jadi itu yang kami tujukan,” tandasnya.(Herdi/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakPartisipasi Pepatah Manis, Dishub Adakan Pelayanan Pengujian Kendaraan Bermotor
Artikulli tjetërMelaju ke Semi Final, Tim Sepakbola Ciamis Kembali Lolos secara Dramatis Usai Tumbangkan Sumedang