KH Ma'shum saat menjadi narasumber dalam kegiatan halal bihalal

PASUNDANNEWS.COM, CIREBON – Untuk mempererat tali silaturahmi pasca Idul Fitri dan pemilu serentak 2019, Jaringan Cirebon untuk Kemanusiaan (JCK) melaksanakan diskusi publik di Kota Cirebon, Selasa (25/06/2019)

Salah satu pengurus JCK, Alif dalam sambutannya menyampaikan bahwa JCK telah banyak berperan dalam kegiatan kemanusiaan. Hingga saat ini JCK pun tergerak untuk merajut kembali persatuan yang putus, karena Pemilu.

“Hal tersebut JCK implementasikan melalui diskusi publik yang bertemakan Mempererat Ukhuwah Watoniyah Dengan Semangat Idhul fitri Pasca Pemilu Serentak 2019.” Ucap Alif

JCK melihat bahwa negara Indonesia telah cukup lama menganut sistem demokrasi. Pada bulan April kemarin, rakyat Indonesia telah mengikuti proses demokrasi yang dilaksanakan oleh KPU, yaitu salah satunya adalah Pilpres.

JCK melihat juga bahwa persaingan pada Pilpres kemarin secara politik kuat, karena kepentingan dari elit politik.

Berbeda yang disampaikan oleh Diskominfo Cirebon, Iing Daiman. Ia mengatakan bahwa Cirebon sejak tahun 2011 terpilih sebagai kota cerdas. Budaya kearifan lokal tidak bisa kita tinggalkan, karena budaya lokal adalah pendorong dan pondasi utama masyarakat yang perlu kita jaga dan kembangkan.

“Terkait dengan pemilu, Iing melihat sempat kita temui adanya pemblokiran akses WhatsApp sementara, dan adanya pembatasan konten untuk di upload dalam dunia sosial.
Perkembangan teknologi mempermudah kita dalam mengakses segala informasi, baik info yang baik maupun yang tidak. Lalu apa yang bisa kita lakukan, yaitu saring sebelum sharing dan cek kebenarannya,” papar Iing dalam diskusi tersebut.

Selain itu, Ia sampaikan juga sebelum menyebarkan informasi, baiknya kita selektif terlebih dahulu memilih info-info faktual yang sudah dicek terlebih dahulu kebenarannya. Penyebaran informasi dari yang bermanfaat hingga berujung penjara.

Dilain sisi Tokoh Agama Cirebon, Drs. Kh. M. Ma’shum HD Al- Mustawa, menambahkan Indonesia tidak bisa dikalahkan dengan agresi militer. Karena Indonesia menganut pembelaan rakyat semesta. Statusnya jalan yang bisa dilakukan untuk melumpuhkan Indonesia adalah melalui generasi mudanya, melalui sosial media, dan merusak melalui narkoba, serta minuman keras.

“Kota Cirebon termasuk dalam zona merah narkoba se-Indonesia. Sepenggal surga ada di Indonesia maka tidak heran banyak negara-negara lain yang menginginkan Indonesia, banyak sukunya, pulaunya, tambangnya, sumber dayanta yang alam melimpah, semuanya baik-baik saja hingga hari ini. Namun, Pilpres 2019 seolah dimanfaatkan oleh sekelompok golongan entah itu titipan suatu negara atau kelompok yang ingin merampas Indonesia. Menyebarkan banyak berita-bertia bohong, dengan penampilan seolah-olah Islam. Tapi kerjaanya memecah belah perdamain, memecah belah kerukunan masyarakat, padahal apa sih yang lebih penting selain kemanusiaan.” pungkas KH Ma’shum

Artikulli paraprakKonflik Dengan Angkutan Online, Organda Garut Berencana Mogok Masal
Artikulli tjetërPenanganan Hukum Tidak Jelas, HMI Ciamis Nilai Kejari Tidak Bekerja

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini