Kepala Desa Sinartanjung, Asep Hendra Sugiharto (kedua dari kiri) saat akan mengirim hasil panen pepaya California ke Jakarta, Minggu (17/12/2023). Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Desa Sinartanjung yang terletak di Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, kini telah berkembang menjadi pusat produksi pepaya.

Hampir setengah dari lahan di desa ini telah diubah menjadi kebun pepaya, sehingga menciptakan identitas baru bagi masyarakatnya.

Kepala Desa Sinartanjung, Asep Hendra Sugiharto, telah menjadi pelopor dalam usaha pertanian pepaya.

Kebun pepaya yang meliputi 50% lahan desa ini berhasil menarik perhatian penduduk setempat. Banyak di antara mereka yang mulai beralih dari tanaman lain untuk bergabung dalam industri pepaya California.

“‘Alhamdulillah, dengan kebersamaan kita, Desa Sinartanjung semakin berkembang. Kami akan terus bersatu untuk menjadikan desa ini sebagai pusat terkemuka buah pepaya California, dengan tujuan memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya kepada pasundannews.com, Minggu (17/12/2023).

Asep menambahkan, penduduk Desa Sinartanjung secara bertahap mulai mengadaptasi diri dengan budidaya pepaya California.

Menurutnya, masyarakat desa secara progresif sudah memahami potensi ekonomi dan manfaat kesehatan yang terkandung dalam buah ini, sehingga mendorong mereka untuk mengadopsi praktik pertanian yang berfokus pada pepaya California.

“Penerapan teknik budidaya modern dan pendekatan berbasis pengetahuan telah meningkatkan produktivitas pertanian, sehingga menciptakan peluang ekonomi baru bagi warga. Untuk itu, kini mereka banyak yang beralih ke budidaya pepaya California,” imbuh Asep.

Salah satu warga Desa Sinartanjung, H. Sinding mengatakan, bahwa dengan kemajuan budidaya pepaya California di Desa Sinartanjung, ia menggambarkan transformasi ini dengan antusias.

“Budidaya pepaya California membuka pintu bagi kita untuk meningkatkan taraf hidup. Kita tidak hanya mendapatkan penghasilan yang lebih baik, tetapi juga menyediakan makanan sehat bagi masyarakat,” ujar Sinding.

Desa Sinartanjung menjadi contoh inspiratif bagaimana adaptasi pertanian dapat membawa dampak positif secara ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat.

Panen Pepaya California Seminggu Sekali 

Harga pepaya California langsung dari kebun mencapai Rp 3.500 per kilogram. Setiap minggu, desa ini berhasil panen sebanyak 1-2 ton pepaya, yang kemudian dijual kepada tengkulak.

Pepaya California hasil pertanian di Sinartanjung tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga menjangkau pasar yang lebih luas.

Buah pepaya tersebut dikirim ke kota-kota strategis seperti Bandung, Jakarta, Cirebon, dan Indramayu.

Kualitas super atau grade A menjadi keunggulan pepaya California Sinartanjung.

Buah-buah berkualitas ini tidak hanya berakhir di pasar tradisional atau tengkulak, tetapi juga mencapai supermarket di berbagai kota besar.

Desa Sinartanjung semakin menjadi ikon buah pepaya berkualitas di mata konsumen.

Selain pepaya California, desa ini juga menawarkan berbagai buah-buahan lain seperti Duku, Kelapa, Semangka, Pisang, dan Alpukat. Diversifikasi produk pertanian memberikan alternatif yang menarik bagi petani dan konsumen.

Pembangunan Desa Sinartanjung sebagai sentra pepaya membawa dampak positif bagi ekonomi dan kehidupan masyarakat setempat.

Harapan tumbuh untuk melihat desa ini terus berkembang sebagai produsen buah pepaya terkemuka, memberikan inspirasi bagi desa-desa sekitarnya untuk mengembangkan sektor pertanian dengan inovasi yang berkelanjutan. (Hermanto/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakRest Area Banjar Atas, Magnet Nongkrong Kawula Muda di Malam Minggu
Artikulli tjetërCegah Kerawanan Pemilu 2024, Bawaslu Kota Banjar Akan Luncurkan Program “Hantam Serangan Fajar”