Ilustrasi Hewan Kurban. Foto/Freepik

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Anggota Komisi B DPRD Ciamis Herdi Rusdiawan mengimbau masyarakat soal kesehatan hewan kurban.

Salah satunya bisa berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Ciamis.

“Tujuannya agar hewan kurban seperti sapi yang dijual di Ciamis layak dan terjamin kesehatannya,” ujarnya  sebagaimana keterangan yang diterima PasundanNews, Sabtu (8/6/2024).

Ia menjelaskan, bahwa selama ini Kabupaten Ciamis kerap mendatangkan sapi dari wilayah Jawa Tengah.

Mengingat, lanjut Herdi, populasi sapi di Ciamis masih terbilang kurang.

“Banyak hewan untuk kurban masuk ke Ciamis terutama sapi dari wilayah Jawa Tengah, untuk itu penting pemeriksaan dan pengawasan dari Disnakkan Ciamis, hal itu agar sapi yg dijual benar-benar layak,” terangnya.

Di sisi lain, ia juga mengingatkan Disnakkan Ciamis untuk mengawasi ketat distribusi sapi kurban dari luar wilayah jelang idul adha.

Menurutnya, menjelang Idul Adha tahun 1445 Hijriyah, pasti banyak bandar yang memanfaatkan situasi guna menjual sapi.

Artinya, tutur Herdi, pemerintah harus hadir dan jangan lengah, bisa saja sapi yang masuk Ciamis kondisinya tidak layak karena berpenyakit.

‘Sebab, kita tidak tahu bisa saja sapi yang terlihat sehat dari luar teryata memiliki penyakit seperti cacing hati. Itu sangat berbahaya bagi kesehatan manusia apabila dikonsumsi,” ungkapnya.

Herdi mengingatkan dinas terkait agar tidak kecolongan oleh para penjual sapi. Kualitas sapi yang dijual di Ciamis harus layak konsumsi.

“Maka dari itu kami mengingatkan supaya tidak kecolongan oleh para penjual sapi dengan kualitas jelek, artinya sapi sakit,” ucapnya.

Pihaknya juga mengapresiasi Disnakkan Ciamis, yang saat ini terus melakukan pemantau dan pemeriksaan hewan kurban sapi.

“Jadi jelas sapi yang masuk ke Ciamis kondisinya sehat dan layak tidak menimbulkan bahaya untuk dikonsumsi,” tuturnya.

Terakhir, ia mengimbau agar masyarakat pembeli sapi kurban untuk terus berkoordinasi dengan Disnakkan.

“Sapi yang didapat tidak asal-asalan dengan alasan harga murah ternyata sapi berpenyakit,” pungkasnya.

(Herdi/PasundanNews.com)