Aktivis Papua aksi tolak Otsus
Aktivis Papua aksi tolak Otsus jilid 2 di Depan Gedung Merdeka Kota Bandung

PASUNDANNEWS – Massa dari Solidaritas Rakyat (Sorak) Papua melakukan unjuk rasa tolak Otsus di di depan Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (21/5) siang.

Aksi tersebut guna merespon kondisi yang terus memanas di daerah paling timur Indonesia.

Berdasarkan pantauan, Massa aksi membawa spanduk dan poster sambil berorasi di depan Gedung Merdeka.

Terlihat dalam spanduk bertuliskan ‘Kami Tolak Otsus Jilid II Pemekaran DOB Label Teroris’, ‘Segera Bebaskan Seluruh Tahanan Politik Papua’, dan ‘Tarik Militer Organik dan Non Organik dari West Papua’.

Berjallanny aksi seluruh massa tampak masih mengenahkan masker dan tetap menjaga jarak.

“Kami menolak rencana penerapan otonomi khusus (otsus) jilid II di Papua dan menolak militerisme dan pengiriman prajurit yang dinilai lebih merugikan rakyat Papua,” Koordinator aksi Pilamo.

Selain itu, Pilamoi meniloai otsus hanya sebagai kebijakan yang terlalu di paksakan untuk rakyat Papua. Menurutnya, rakyat Papua sejak Juli 2020 telah menyatakan sikap politik untuk menolak Otonomi khusus dan ingin menentukan nasibnya sendiri.

Saat ini menurutnya sudah ada 110 organisasi Rakyat Papua. Tal hanya itu, ia mengklaim sudah ada sekitar 714.066 orang menolak otsus di Papua.

“Oleh sebab itu kami mewakili warga Papua menyampaikan aspirasi ini kepada Indonesia dan negara bahwa hari ini di Papua tidak baik-baik saja,” ucap Pilamo.

Kemudian, pihaknya juga menyoroti persoalan pendidikan dan kesehatan yang semakin buruk. Menurutnya pembangunan jalan bukan untuk kepentingan rakyat namun, kepentingan investor.

Pihaknya menilai pelabelan teroris terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) tidaklah tepat. Sehingga mereka menolak label yang di tetapkan oleh pemerintah pusat.

“Kami menuntut kepada Pak Jokowi, segera hentikan operasi militer dan hentikan label terorisme terhadap Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB). TPNPB adalah bukan teroris, mereka adalah bagian dari gerakan perjuangan kebebasan bangsa Papua,” ujar Pilamo.

Artikulli paraprakUsai Gencatan Senjata, Israel Kembali Serang Al Aqsa
Artikulli tjetërHattrick! Pemkot Bandung Kembali Pertahankan Opini WTP