Pj Bupati Ciamis, H. Engkus Sutisna menghadiri Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) Bank Sampah ke-8 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pengurangan Sampah KLHK pada Rabu (3/7/2024) di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta. Foto/Istimewa

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Rakornas (Rapat Koordinasi Nasional) Bank Sampah ke-8 mengusung tema ‘Transformasi Bank Sampah melalui Pendekatan Bisnis Sosial’.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Direktorat Pengurangan Sampah KLHK pada Rabu (3/7/2024) di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Turut hadir para pemangku kepentingan dari berbagai pihak mulai dari K/L terkait, pemerintah daerah, Asosiasi, sektor swasta, Sociopreneurship dan Bank Sampah seluruh Indonesia.

Direktur Pengurangan Sampah KLHK, Vinda Damayanti memaparkan bahwa tujuan diselenggarakannya rakornas tersebut untuk meningkatkan penguatan peran Bank Sampah.

“Tentunya untuk mendukung ekosistem ekonomi sirkular di Indonesia dengan mengedepankan 5 (lima) aspek pengelolaan sampah berkelanjutan yaitu aspek tata Kelola/kelembagaan, hukum, pendanaan, teknis operasional dan kemasyarakatan,” terangnya.

Sementara itu, hadir Direktur Jenderal PLSB3 Rosa Vivien Ratnawati sekaligus membuka acara.

“Secara pribadi merasa bangga terhadap Kabupaten Ciamis yang telah mengelola bank sampah dengan baik sehingga Ciamis selalu bersih dari sampah dan bahkan mendapatkan Penghargaan Adipura Kencana,” tutur Rosa dalam sambutannya.

Prestasi Pemkab Ciamis dalam Pengelolaan Sampah 

Dalam kesempatan yang sama, Pj Bupati Ciamis H. Engkus Sutisna didampingi Kepala DPRKPLH Ciamis turut menjadi narasumber dalam kegiatan rakornas kali ini.

Mengingat atas capaian Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam pengelolaan bank sampah yang mendapat prestasi.

“Kabupaten Ciamis telah berhasil meraih penghargaan Adipura Kencana dimana penghargaan tersebut diraih karena adanya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam mengelola bank sampah,” jelasnya.

Pj Bupati Ciamis menjelaskan bahwa pengelolaan sampah dilakukan dengan cara pendekatan berbasis pemberdayaan masyarakat, hal ini merupakan terobosan dalam peningkatan kinerja pengelolaan sampah.

“Pengelolaannya dilakukan dengan pemanfaatan sampah anorganik menjadi bank sampah dan sampah organik diuraikan oleh maggot,” jelasnya.

Kawasan Zero Waste sendiri di Kabupaten Ciamis tercipta dengan adanya Rumah Maggot sebanyak 1 unit, Ruma Kompos 1 Unit, POO Maggot 56 unit, TPS 3R 7 unit, dan Bank sampah Induk 2 unit, Bank sampah unit 305 unit.

Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Ciamis selanjutnya juga dipaparkan oleh Pj. Bupati Ciamis dimana penanganan sampah terdiri dari beberapa point.

“Antara lain yaitu koordinasi dengan stakeholder seperti OPD terkait penanganan sampah, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang penanganan dan pengurangan sampah,” paparnya.

Kemudian juga konsep bank sampah, komposing dan maggot, lalu regulasi terkait peraturan, dan terakhir dukungan sarana dan prasarana bank sampah dan keranjang sampah.

Pj. Bupati Ciamis juga menjelaskan bagaimana tips dan trik dalam pengelolaan sampah salah satu diantaranya adalah pengelolaan sampah berbasis pemberdayaan masyarakat.

“Hal ini merupakan bentuk apresiasi pemerintah daerah terhadap bank sampah unit terbaik setiap tahunnya mendapatkan reward sarana alat angkut,” ungkapnya.

Pj Bupati Ciamis menerangkan, bahwa Kabupaten Ciamis memiliki potensi timbunan sampah mencapai angka 200 ton per tahun.

“Setelah adanya bank sampah mampu mengurangi penumpukan sampah dimana penanganan sampah oleh pemerintah kurang lebih sebanyak 83 ton, dan pengurangan sampah berbasis masyarakat sebanyak kurang lebih 80 ton dan sisanya belum terkelola,” bebernya.

Pj Bupati Ciamis menambakan bahwa dalam rangka peningkatan pengurangan sampah yang pertama adalah adanya kerjasama, kolaborasi dengan stakeholder dan masyarakat.

“Kemudian peran pemerintah dalam menunjang pengelolaan melakui peningkatan sarana prasarana. Kedua adalah Ciamis memiliki filosofi pengolahan sampah yaitu 3 R, Runtah, Rongsokan, Rupiah, artinya sampah yang dapat dikelola menjadi uang,” tandas Pj Bupati Ciamis.

(Herdi/PasundanNews.com)