Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kresty Amelania Putri, mengeluarkan kritik tajam terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, Jawa Barat, atas dugaan praktik nepotisme saat unjuk rasa di halaman Kantor KPU Kota Banjar, Jawa Barat, Kamis (7/3/2024). Foto/Hermanto.PasundanNews.com

BERITA BANJAR, PASUNDANNEWS.COM – Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Kresty Amelania Putri, mengeluarkan kritik tajam terhadap Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Banjar, atas dugaan praktik nepotisme.

Dalam unjuk rasa di Kantor KPU Kota Banjar pada Kamis (7/3/2024), Kresty mengungkapkan bahwa awalnya mereka telah mengirim surat permohonan audiensi kepada KPU Kota Banjar untuk meminta klarifikasi terkait polemik yang sedang terjadi.

Namun, kekecewaan dirasakan ketika mereka tiba di kantor KPU, hanya menemukan pintu kantor terkunci, padahal menurutnya masih dalam jam kerja pukul 11.00.

Kresty menegaskan bahwa tujuan mereka hanyalah untuk audiensi, mengingat adanya indikasi kejanggalan terhadap hasil seleksi tenaga administrasi KPU Kota Banjar.

Kresty menduga bahwa ada kemungkinan campur tangan dari pihak internal maupun eksternal demi kepentingan politik praktis. Namun ia menegaskan bahwa ini hanya sebatas dugaan dan mereka menunggu respons resmi dari pihak KPU.

“Saya menduga indikasi ini ada ikut campur dari pihak internal maupun eksternal untuk Kepentingan politik praktis. Tapi ini masih dugaan saya saja, kami tunggu dulu respon dari pihak KPU nya,” ujarnya.

Selain itu, GMNI juga meminta agar KPU Kota Banjar memberikan klarifikasi dan transparansi kepada publik, serta melakukan evaluasi terhadap tahapan proses seleksi tersebut sebelum penetapan pada tanggal 8 Maret 2024.

Menyikapi hal ini, GMNI Kota Banjar meminta agar bagian di sekretariatan dan panitia seleksi dievaluasi secara khusus.

Kresty juga berjanji secara tegas GMNI akan membawa massa lebih banyak jika hal ini tidak ada respon secara langsung dari pihak KPU Kota.

“Kami berharap agar KPU Kota Banjar dapat memberikan jawaban yang memuaskan serta memastikan integritas dan transparansi dalam proses seleksi yang dilakukan,” tandasnya. (Hermanto/PasundanNews.com)