Ridwan Kamil: “Generasi Muda, Hati- Hati Pilih Karir di Era Industri 4.0”
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat menjadi pembicara dalam webinar DPP Gempar (Generasi Muda Pembaharu): Kepemimpinan Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0 dari Gedung Sate Bandung, Senin (17/5/2021). (Foto: Pipin/Biro Adpim Jabar)

BANDUNG, PASUNDANNEWS – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengingatkan generasi muda berhati-hati memilih karir di era revolusi industri 4.0. Sebab ada beberapa jenis pekerjaan penting namun segera dan sudah tergantikan mesin atau kecerdasan buatan

Demikian di katakannya di hadapan peserta webinar DPP Gempar (Generasi Muda Pembaharu). Kepemimpinan Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0, Senin (17/5/2021).

Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil menyebut beberapa contoh pekerjaan yang rentan tergantikan oleh mesin dan kecerdasan buatan. Salah satunya seperti menginput data, mengoperasikan mesin, teknisi, hingga pekerjaan yang sifatnya rutin.

“Itu pekerjaan yang penting tapi sudah bisa di gantikan oleh mesin maka harus hati-hati memilih karir,” ujarnya dari Gedung Sate Bandung.

Sebaliknya, jenis pekerjaan yang harus di pilih adalah yang punya tipe terus berkembang seperti kepemimpinan (leadership), bussines development, negosiasi, komunikasi, critical thinking, kreativitas, hingga teknologi desain.

“Itulah kelompok pekerjaan yang akan di butuhkan di era 4.0,” katanya.

Semua jenis pekerjaan yang akan di butuhkan di era 4.0 pascapandemi tentunya juga harus di topang oleh keahlian bidang teknologi informasi.

“Penguasaan IT wajib dimiliki sebagai syarat utama,” sebut Kang Emil.

Pemda Provinsi Jabar telah merespons revolusi industri 4.0 salah satunya dengan merilis masterplan Digital West Java Province.

“Ini adalah cetak biru agar Jabar naik kelas makanya Jabar punya visi juara lahir batin dan untuk beberapa aspek kami tidak lagi menargetkan juara nasional tapi Jabar harus jadi juara Asean,” papar Kang Emil.

Cetak biru tersebut di terjemahkan lewat beragam inovasi pembangunan. Pemda Prov juga sedang membangun gedung-gedung creatif center di tiap kabupaten/kota. Bahkan layanan pemerintah kepada masyarakat pun kini semakin terdigitalisasi. Termasuk inklusifitas digital di desa-desa dan edukasi masyarakat.

“Inilah rute kami menuju provinsi digital,” tutup Kang Emil.

(Jo)