BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Sejumlah warga dan aparat desa di Kecamatan Sadananya, Kabupaten Ciamis, mengaku resah akibat ulah oknum yang mengatasnamakan diri sebagai wartawan.
Oknum tersebut kerap mendatangi desa-desa untuk mencari-cari kesalahan, terutama pada proyek pembangunan yang sedang berjalan.
Kepala Urusan Kesejahteraan (Kesra) Desa Mangkubumi, Kamil Jamaludin, membenarkan bahwa pihaknya beberapa kali didatangi oleh oknum yang mengaku wartawan.
Mereka datang meninjau proyek pembangunan desa seperti kegiatan pengecoran jalan yang dilaksanakan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK).
“Oknum ini datang seperti auditor, memeriksa material, menanyakan spesifikasi teknis, dan sebagainya. Tentu hal ini mengganggu karena kami harus meladeni hal-hal di luar kewenangan mereka,” ujar Kamil, Kamis (30/10/2025).
Menurutnya, wartawan sejatinya memiliki tugas untuk mencari, menulis, dan menyampaikan informasi kepada publik melalui media massa.
Namun, tindakan sejumlah oknum yang mengaku wartawan justru melenceng dari fungsi tersebut dan menimbulkan keresahan.
“Setiap proyek desa sudah disertai Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang disusun pendamping teknik. Mereka ahli di bidangnya, sehingga pekerjaan pasti sesuai aturan. Tapi oknum-oknum ini terus mencari kesalahan yang tidak relevan,” jelasnya.
Kamil menambahkan, perilaku oknum tersebut diduga memiliki motif untuk meminta sejumlah uang dengan dalih tertentu.
Baca Juga :Dispusip Ciamis Ajak Masyarakat Jadi Kreator Literasi Lewat Lomba Video Kreatif
“Kalau terus dibiarkan, praktik seperti ini bisa merusak kepercayaan masyarakat terhadap profesi wartawan,” tegasnya.
Hal senada disampaikan Jamaludin, Ketua Karang Taruna Desa Mangkubumi. Ia mengaku pernah menerima pesan WhatsApp dari seseorang yang mengaku wartawan dan meminta uang tanpa alasan jelas.
“Tiba-tiba minta transfer, padahal tidak ada hubungan kerja sama apa pun. Ini jelas mencoreng citra wartawan yang sebenarnya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ihin Solihin, Sekretaris Desa Mekarjadi, juga menyebut sering didatangi orang yang mengaku wartawan dengan gaya mencurigakan.
“Kalau datangnya mencari-cari kesalahan, jelas bukan wartawan, melainkan oknum yang memanfaatkan nama wartawan,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Ciamis, Jujang, menegaskan pihaknya kerap menerima laporan serupa dari berbagai desa. Ia mengingatkan bahwa tindakan seperti itu bertentangan dengan Kode Etik Jurnalistik (KEJ).
“Tugas wartawan adalah mencari dan menyajikan berita secara objektif. KEJ Pasal 1 menegaskan wartawan harus bersikap independen, akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk,” ujar Jujang.
Ia juga menambahkan, wartawan wajib menempuh cara-cara yang profesional dan menghormati hak narasumber.
“Kalau ada pihak yang mengaku wartawan tapi berperilaku seperti memeras atau mengintimidasi, itu jelas bukan bagian dari profesi wartawan,” pungkasnya.
(Pepi Irawan/PasundanNews.com)




















































