Wakil Ketua DPRD Ciamis, Sopwan Ismail, MH. Foto/Ist.

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ciamis Sopwan Ismail harapkan adanya peningkatan sosialisasi dan advokasi.

Terutama mengenai formasi dan rekrutmen tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan ke Pemerintah Daerah (Pemda).

Hal tersebut Sopwan Ismail sampaikan kepada PasundanNews.com, Sabtu (03/6/2023).

Motivasinya ungkap Sopwan saat menanggapi ketersediaan pegawai baik fungsional maupun struktural pada lingkungan Pemkab Ciamis.

Menurutnya, sosialisasi dan advokasi sangat penting untuk menambah formasi dan rekrutmen tenaga kesehatan di Kabupaten Ciamis.

Terutama untuk tenaga-tenaga kesehatan masyarakat, tenaga analis kesehatan dan tenaga gizi.

“Kekurangan pegawai, termasuk tenaga kesehatan ini sebabkan oleh banyaknya para ASN Ciamis yang pensiun maupun meninggal dunia,” katanya.

Kendati begitu, Sopwan turut mengapresiasi langkah Bupati Ciamis yang telah mengajukan sebanyak 2996 formasi kepada Pemerintah Pusat.

Dari jumlah tersebut, data yang PasundanNews.com himpun terdapat sekitar 2000 orang lebih yang baru pemerintah pusat terima.

“Oleh karenanya, keberadaan pegawai terlebih pada bidang kesehatan sangat Pemda Ciamis butuhkan,” tuturnya.

Adanya Langkah Strategis dari PPK

Mengenai proses penerimaan formasi PPPK dalam hal ini pejabat pembinaan kepegawaian (PPK) juga diminta untuk merancang langkah strategis.

Terutama terhadap penyelesaian pegawai non-ASN yang tidak memenuhi syarat dan tidak lulus seleksi CPNS sebelum batas waktu 28 November 2023.

Menurut Sopwan, langkah strategis tersebut bisa lakukan dengan strategi berupa penyusunan profil pegawai.

“Yang menjadi salah satu dasarnya bisa karena lamanya mengabdi, usia atau umur, pendidikan, dan prestasi kerja,” kata Sopwan.

Kemudian, profil tersebut mulai dipilah untuk salurkan kepada BUMN, BUMD, atau organisasi lain yang sistem kepegawaiannya lebih independen.

Langkah itu terang Sopwan, nantinya dapat memberikan kemudahan dalam menyusun perencanaan.

“Baik itu tentang penempatan, training, sistem karier dan sistem kompensasi, serta evaluasi kinerja para pegawai,” katanya.

Langkah dan upaya tersebut bisa pemerintah lakukan secara masif melalui sosialisasi dan advokasi oleh pihak Kemenkes ke Pemerintah Daerah (Pemda).

Mengingat, kunci utama pelayanan kesehatan yang optimal adalah dengan memastikan adanya pemerataan tenaga kesehatan.

“Ketika ketersediaan tenaga kesehatan sudah memadai dan merata, fasilitas kesehatan pun mampu memberikan pelayanan yang maskimal,” tuturnya.

Apresiasi Nakes Setelah Dilantik Jadi P3K Tenaga Kesehatan

Salah seorang P3K Tenaga Kesehatan (Nakes) yang telah resmi dilantik, Angga Prayoga mengaku bersyukur dan bangga telah menjadi bagian dari keluarga besar Nakes Kabupaten Ciamis.

Angga pun mengucapkan terimakasih dan apresiasinya kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ciamis.

Pria asal Desa Mekarmukti, Kecamatan Cisaga itu telah resmi dilantik pada Senin (29/5/2023) bersama ratusan P3K Nakes lainnya.

Menurutnya, pelantikan tersebut sebagai upaya terbaik Pemda Ciamis, mengingat persoalan nasional saat ini adanya krisis pada tenaga kesehatan.

“Terimakasih kepada Pemda Ciamis yang tanggap mengupayakan usulan formasi P3K nakes ke pemerintah pusat,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Devi Ratna Puri Nakes P3K asal Desa Bangunharja, Kecamatan Cisaga.

Ia mengungkapkan, upaya Pemkab bersama DPRD Ciamis dalam memperjuangkan kebutuhan Nakes telah buktikan dengan adanya pelantikan tersebut.

Meski begitu, Ia pun berharap ke depan untuk ada lagi penambahan kuota Nakes Kabupaten Ciamis.

Sehingga pelayanan pada bidang kesehatan bisa lebih merata pada setiap unit lembaga kesehatan se Kabupaten Ciamis.

“Semoga ada penambahan lagi tenaga kesehatan agar di setiap unit lembaga kesehatan Kabupaten Ciamis bisa memadai untuk maksimalkan layanan kesehatan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya melantik sebanyak 357 P3K jabatan fungsional tenaga kesehatan formasi tahun 2022.

Terdiri dari 19 orang Apoteker, 13 Dokter, 9 Epidemolog, 11 Nutrisionis, 170 Perawat, 29 Pranata Lab, 8 Sanitarian.

Lalu, 61 Tenaga Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku, 11 Asisten Apoteker, 47 Bidan, 7 Perekam Medis, 3 Radiografer dan 14 Terafis gigi dan mulut.

“Para pegawai yang telah dilantik harus menjaga integritas, menjaga attitude dan loyal terhadap NKRI. Prinsip pelayan masyarakat harus utamakan” tandasnya. (Hendri/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakJelang Giat Bela Negara, Ormas Brigez Indonesia Jawa Barat Siap Dukung Polri Jaga Kamtibmas
Artikulli tjetërApresiasi Nakes Ciamis Setelah Dilantik Jadi P3K Tenaga Kesehatan