Presiden Rusia, Vladimir Putin. Foto/Istimewa

PASUNDANNEWS.COM – Vladimir Putin, Presiden Rusia ini berencana untuk datang ke Bali, Indonesia dalam rangka menghadiri langsung KTT G20 akhir 2022 ini.

Sebagaimana dilaporkan Duta Besar Rusia di Jakarta, Lyudmila Vorobieva, Kamis (24/4/2022).

“Sejauh ini dia (Putin) mau datang ke KTT G20, tetapi tergantung pada situasi,” kata Vorobieva dalam konferensi pers yang berlangsung Rabu (23/3/2022) sore.

Sebelumnya, memang muncul desakan mengeluarkan Rusia dari kelompok itu akibat serangan ke Ukraina.

Vorobieva pun mengatakan Rusia mendukung presidensi Indonesia di G20, mengingat Indonesia menjadi presiden G20 bukan untuk membahas Rusia-Ukraina.

Ia menegaskan, lagipula pertemuan itu hanya untuk membahas masalah lainnya seperti ekonomi global.

Puncak KTT G20 sendiri akan berlangsung dari 30 hingga 31 Oktober, tentu para pemimpin dunia memang diagendakan agar menghadirinya.

Pada presidensi kali ini Indonesia bertajuk tema “Recover Together, Recover Stronger”.

Melalui tema besar tersebut, RI berharap bisa mengajak seluruh dunia bekerja sama, untuk saling mendukung pemulihan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.

Putin Sebabkan Indonesia Dilema

Sebelumnya desakan Rusia dikeluarkan dari G20 muncul, akibat serangan negeri itu ke Ukraina sejak tanggal 24 Februari.

Tetapi, China kembali pasang badan, terlihat Presiden Xi Jinping menolak seruan mengeluarkan Rusia dari G20.

China mengatakan tidak ada anggota G20 yang memiliki hak mengusir negara lain, lantaran China harapkan untuk mempraktekkan multilateralisme, memperkuat solidaritas dan kerja sama.

“Rusia, sebagai anggota penting,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, seperti melansir dari laman CNN International.

Sementara itu, karena posisi Rusia di G20 berada di ujung tanduk imbas invasi yang dilakukan ke Ukraina, ternyata berpotensi membuat posisi Indonesia jadi serba salah.

Indonesia sebagai pemegang Presidensi G20 tahun ini, menimbang-nimbang beserta negara Eropa lain.

Melansir laman The Diplomat, upaya Eropa untuk mengisolasi Rusia dari arus utama ekonomi global terus dilakukan.

Rusia Tidak Mungkin Dikeluarkan dari G20

Menurut sebuah laporan Reuters, pemerintah Polandia telah menyarankan kepada pejabat perdagangan AS. Polandia menginginkan agar posisi Rusia dilepaskan dalam kelompok G20.

Kabarnya, permintaan itu telah menerima tanggapan positif. Sayangnya, Departemen Perdagangan AS belum mengeluarkan pernyataan resmi soal masalah itu.

Bahkan, Washington seakan-akan masih menahan diri. Langkah seperti itu akankah akan didukung atau tidak. Lalu sebesar apa kemungkinan Rusia didepak dari G20?

Sejauh ini memang tidak ada proses yang jelas untuk mengeluarkan suatu negara, pengusiran Rusia dari G20 pun, nampaknya memang tidak bisa dilakukan.

Terutama dari pengelompokan negara adidaya ekonomi dunia tersebut. Tetapi upaya mendepak Rusia sebelumnya sudah dilakukan oleh forum politik G8.

Setelah kejadian di Krimea pada tahun 2014, pengelompokan itu menangguhkan Rusia.  (Herdi/PasundanNews.com)