Ilustrasi Hewan Ternak Sapi. Foto/Istimewa

BERITA CIAMIS, PASUNDANNEWS.COM –Setiap tahun peningkatan populasi hewan ternak sapi di Kabupaten Ciamis naik 1 persen.

Berdasarkan catatan dari Disnakan (Dinas Peternakan dan Perikanan) Ciamis, pada tahun 2021 mencapai 10.450 ekor. Angka tersebut terhitung cukup besar.

Hal tersebut sebagaimana dikatakan Kepala Disnakan Ciamis, Syarief Nurhidayat melalui Kepala Bidang Produksi Sarana dan Prasarana Peternakan, Rio Andri, pada Selasa (19/7/2022).

“Berdasarkan data yang ada untuk populasi hewan ternak berupa sapi mencapai 10.450, yang tersebar di kelompok peternak maupun perorangan se-Kabupaten Ciamis,” katanya.

Rio melanjutkan, dari jumlah populasi tersebut kebanyakan merupakan sapi potong, adapun jumlah sapi perah sebanyak 63 ekor.

Mengenai jenis sapinya, antara lain Sapi Pasundan, keturunan Limosin, keturunan Simental, PO, dan Sapi Brahman.

“Untuk hewan ternak sapi memang kebanyakan merupakan sapi potong. Itu lebih banyak jumlahnya dibanding sapi perah sebanyak 63,” terangnya.

Jumlah Populasi Hewan Ternak Kambing

Selain jumlah populasi hewan ternak sapi, Rio juga menyebutkan jumlah populasi hewan ternak kambing dan domba.

Ia menyebutkan di tahun 2021 untuk jumlah hewan ternak Domba sebanyak 198.407 ekor dan Kambing 136.865 ekor.

“Di tahun yang sama jumlah populasi hewan ternak berupa domba dan kambing juga cukup besar hingga ratusan ribu,” terangnya.

Rio menambahkan, Disnakan Ciamis pun melakukan beberapa upaya.

Dalam hal meningkatkan jumlah populasi hewan ternak baik sapi maupun domba di Kabupaten Ciamis

Selain melakukan sosialisasi langsung ke peternak, Disnakan Ciamis juga membentuk tim atau petugas inseminator IB sebagai upaya pembibitan hewan ternak.

Rio menjelaskan, tugas inseminator adalah untuk melakukan kawin buatan dengan teknik untuk memasukkan mani (spermatozoa atau semen).

Spermatozoa atau semen yang sebelumnya dicairkan dan telah diproses terlebih dahulu yang berasal dari ternak jantan ke dalam saluran alat kelamin betina.

Dengan menggunakan metode dan alat khusus yang disebut insemination gun pada saat betina birahi.

“Siklus birahi biasanya 18-21 hari dan lamanya birahi biasanya 18 jam dan pada masa birahi ini harus segera di IB,” jelasnya.

Rio menambahkan, selain upaya inseminator IB, Pemkab Ciamis melalui Disnakan Ciamis juga memberikan bantuan pembibitan dan pembinaan kepada peternak.

Dalam meningkatkan populasi hewan ternak, Rio pun mengajak kepada peternak Kabupaten Ciamis agar mengedepankan budaya pembibitan.

“Jika melihat fenomena hari ini memang budaya peternak lebih ke pembesaran bukan ke pembibitan. Maka kami mengajak para peternak untuk lebih mengedepankan pembibitan agar populasi hewan ternak di Kabupaten Ciamis terus meningkat,” tandasnya.
(Hendri/PasundanNews.com)

Artikulli paraprakTahun Ajaran Baru, Pelajar di Ciamis Kembali ke Sekolah
Artikulli tjetërPemda Ciamis Lolos Gugatan atas Tanah 1000 M2 di Pangandaran