BERITA PANGANDARAN, PASUNDANNEWS.COM Nasib nahas menimpa Nek Iyah Rohaeti (60), warga Dusun Padasuka, Desa Wonoharjo, Kabupaten Pangandaran.

Ia menjadi korban pencurian dengan total kerugian mencapai Rp 500 juta.

Kejadian bermula ketika dua orang tak dikenal datang ke warung Nek Iyah, berpura-pura mencari seseorang.

Mereka bertanya tentang menu makanan, seperti rica-rica dan mie serta makanan lainnya.

Namun mereka hanya memesan kopi. Salah satu pelaku bahkan menunjukkan foto seseorang dan bertanya apakah Nek Iyah mengenal orang tersebut.

“Mereka menanyakan seseorang di foto itu. Suami saya bilang wajahnya familiar, tapi tidak tahu pernah melihat di mana,” ujar Nek Iyah, Kamis (16/1/2025).

Pelaku Gunakan Senjata Api dan Modus Polisi Gadungan

Tak lama setelah itu, pelaku meminta suami Nek Iyah, Ahdin Sahidin, pergi membeli rokok di minimarket.

Saat suaminya pergi, salah satu pelaku membawa Nek Iyah ke belakang rumah dengan alasan mencari pemilik kafe di sebelah.

Pada saat itu, pelaku menunjukkan senjata api dan mengaku sebagai polisi yang sedang menyelidiki penjualan minuman ilegal.

“Mereka menyuruh saya memanggil pemilik kafe sambil menunjukkan senjatanya,” ungkap Nek Iyah.

Setelah kembali kedepan warung, Nek Iyah melihat sepeda motor Yamaha Byson milik pelaku sudah tidak ada.

Bahkan, saat Nek Iyah mengecek ke dalam warung, barang berharga dan sertifikat tanah miliknya hilang.

Selain itu, tiga unit ponsel Vivo, dua sertifikat tanah senilai Rp 450 juta, surat-surat emas, dan uang tunai Rp 1 juta juga hilang.

“Tas yang berisi sertifikat tanah itu sebelumnya tertutup bantal. Saat saya cek, bantalnya terguling, dan tasnya sudah tidak ada,” jelas Nek Iyah.

(Deni Rudini/PasundanNews.com)