Laut Cina Selatan
Laut Cina Selatan (Pixabay)

PASUNDANNEWS Laut Cina Selatan (LCS) memanas lagi. Cina serta Filipina, kembali bersitegang atas laut yang di sengketakan itu.

Terkini, Menteri Luar Negara Filipina, Teodoro Locsin Jr, melemparkan “F-Bomb” ke Cina. Bukan dalam makna sesungguhnya, bom yang di artikan merupakan kecaman serta makian dengan bahasa non di plomatik di media sosial Twitter.

Dalam bahasa Inggris, dia mengusir Cina dari Laut Cina Selatan dengan kalimat “Get The Fuck Out”. Dia pula menyebut Cina sebagai orang bodoh”.

Dalam kritiknya Locsin pula menyebut “pembicaraan diplomatik ramah tamah tidak membuahkan hasil”.

Locsin memanglah populer sangat vokal mengkritik Beijing di dasar pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte.

Umpatan Locsin merupakan eskalasi terkini ikatan kedua negeri sehabis memburuk pasca masuknya ratusan kapal nelayan Cina di Whitsun Reef. Daerah ini terletak dekat 175 mil laut sebelah barat Pulau Palawan, Filipina serta 638 mil Hainan Cina.

Bagi Majelis hukum Arbitrase Internasional, Whitsun Reef masuk Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Manila. Tetapi perihal itu di tolak Cina dengan menyebutnya Niue Jiao.

Teodoro Locsin makin Jadi

Makian Locsin kian jadi, sehabis Cina di kabarkan melaksanakan “aksi kasar” terhadap kapal-kapal Filipina di dekat Scarborough Shoal. Zona ini merupakan salah satu wilayah penangkapan ikan terkaya di kawasan itu.

Scarborough Shoal terletak di sebelah barat pulau utama Luzon di Filipina serta 470 mil laut tepi laut Cina terdekat. Cina menduduki zona itu semenjak 2012, walaupun majelis hukum internasional 2016 memenangkan Filipina selaku pemiliknya.

Cina menyebutnya sebagai pemilik Pulau Huangyan. Minggu kemudian Tirai Bambu menegaskan mereka mempunyai kedaulatan di daerah yang pula di ketahui dengan nama “Bajo de Masinloc” itu serta menekan Filipina buat tidak tingkatkan konflik.

Sedangkan itu, dalam suatu statment Departemen Luar Negara Filipina pula menyebut Cina melaksanakan pelanggaran terhadap kedaulatan Filipina.

“Cina tidak mempunyai hak penegakan hukum di daerah ini,” tulis Departemen.

Juru Bicara Duterte berkata tidak hendak mencampuri cuitan Locsin.

“Kami tidak hendak mencampuri hak kebebasan berdialog Locsin,” kata Juru Bicara Kepresidenan Harry Roque.

Mengutip South Cina Morning Post, belum ada pendapat dari Cina. Seseorang pengamat berkata Cina bisa jadi hendak mengesampingkan ungkapan Locsin kecuali itu keluar dari mulut Duterte.

Duterte sendiri di ketahui lebih ramah ke Cina di bandingkan ke Uni Eropa serta Amerika Serikat (AS). Ini sebab janji investasi Cina ke negeri itu serta vaksin corona (Covid- 19).

Tetapi dalam pernyataannya 29 April, dia menegaskan Filipina tidak hendak menarik pasukan di LCS, yang tadinya memanglah di kerahkan buat menjawab Cina. Dia berujar soal kedaulatan yang tidak bisa dinego.

“Aku hendak berikan tahu Cina, kami tidak mau permasalahan. Kami tidak mau perang. Namun bila Kamu menyuruh kami pergi, tidak,” kata Duterte dilansir dari AFP.

“Terdapat hal- hal yang sesungguhnya tidak dapat dikompromikan. saya berharap mereka paham, tetapi aku mempunyai kepentingan negeri aku pula buat melindungi.”

 

Artikulli paraprakWabup Ciamis Ikuti Musrenbang Nasional 2021 Bersama Presiden
Artikulli tjetërSekda Targetkan Kota Bandung Jadi Kota Layak Anak Utama